Bisnis.com, JAKARTA — PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY) membukukan penjualan bersih sebesar Rp7,77 triliun pada 2023, naik 21,86% secara tahunan. Dari total tersebut, kontribusi penjualan di Indomaret lebih tinggi dari Alfamart.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, kinerja penjualan CMRY ditopang oleh produk makanan konsumsi dengan jenama Kanzler yang meraup penjualan senilai Rp4,12 triliun pada 2023. Jumlah ini meningkat 44,86% year-on-year (YoY).
Pada saat bersamaan, produk olahan susu, yakni Cimory Milk dan Cimory Yogurt menorehkan penjualan sebesar Rp3,65 triliun atau tumbuh 3,36% dibandingkan dengan kinerja 2022.
Secara geografis, mayoritas penjualan perseroan masih berada di dalam negeri dengan raihan sebesar Rp7,72 triliun, naik 21,98% secara tahunan. Sementara itu, penjualan di luar negeri berkontribusi sebesar Rp42,99 miliar atau naik 4,60% YoY.
Adapun penjualan CMRY kepada distributor sepanjang 2023 didominasi oleh PT Indomarco Prismatama, entitas Grup Salim pengelola gerai Indomaret, dengan torehan penjualan sebesar Rp1,8 triliun atau 23% dari total penjualan perusahaan.
Di sisi lain, penjualan di PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) atau Grup Alfamart tercatat mencapai Rp1,08 triliun atau berkontribusi 14% dari total penjualan CMRY.
Baca Juga
Penjualan Sari Roti melalui Grup Indomaret dan Grup Alfamart pun secara total mencapai Rp2,89 triliun alias menyumbang 37% dari total penjualan CMRY sepanjang tahun lalu.
Seiring dengan meningkatnya penjualan, beban pokok penjualan yang dipikul CMRY juga meningkat 22,38% YoY. Dengan demikian, laba kotor yang dirangkum perseroan pada tahun lalu mencapai Rp3,23 triliun atau masih meningkat 21,14% secara tahunan.
Setelah diakumulasikan dengan berbagai beban dan pendapatan lain, CMRY menorehkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,24 triliun, tumbuh 17,08% YoY. Laba per saham juga naik dari Rp133,66 menjadi Rp156,49.
Sepanjang 2023, CMRY mencatatkan total aset sebesar Rp7,04 triliun atau meningkat sebesar 13,23% YoY. Adapun liabilitas tumbuh 14,57% YoY menjadi Rp1,1 triliun, sementara ekuitas mencapai Rp5,94 triliun atau naik 12,99% secara tahunan.
Adapun arus kas setara kas pada akhir periode Desember 2023 mencapai Rp2,19 triliun atau meningkat sebesar 1,76% YoY dari posisi sebelumnya yakni Rp2,15 triliun.
***
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.