Bisnis.com, JAKARTA – Dua emiten produsen susu PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY) dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. (ULTJ) membukukan kinerja yang beragam pada semester I/2025.
Perbedaan yang cukup signifikan tampak dari sisi penjualan kedua emiten. ULTJ misalnya, mencatatkan penurunan penjualan hingga 8,17% year on year (YoY) di saat CMRY mampu membukukan pendapatan yang tumbuh hingga 16,59% YoY.
Melansir laporan keuangan per Juni 2025, pendapatan CMRY tumbuh 16,59% YoY menjadi Rp5,14 triliun pada semester I/2025. Penjualan CMRY tumbuh dari Rp4,41 triliun yang berhasil dibukukan perseroan pada periode yang sama 2024.
Pada sisi top line, kinerja apik CMRY ditopang oleh segmen makanan konsumsi yang tumbuh 31,83% YoY dari Rp2,54 triliun menjadi Rp3,35 triliun pada periode yang berakhir Juni 2025.
Sisanya, penjualan Cimory dikontribusikan oleh segmen produk olahan susu sebesar Rp1,79 triliun pada semester I/2025. Penjualan pada segmen ini susut 4,07% YoY dari Rp1,87 triliun pada periode yang sama 2024.
Bila diperinci berdasarkan pasar, mayoritas penjualan CMRY diraih dari penjualan domestik dengan nilai Rp5,09 triliun, sedangkan penjualan luar negeri tercatat senilai Rp48,57 miliar.
Baca Juga
Dengan demikian, perusahaan yang didirikan Bambang Sutantio, salah satu orang terkaya di Indonesia, ini mampu melanjutkan tren kinerja positif dari sisi pendapatan.
Berdasarkan catatan Bisnis, Cimory mampu mempertahankan kinerja positif sejak 2020. Adapun peningkatan pertumbuhan Cimory dari sisi top line terbesar terjadi pada 2021, yang mampu meningkat sebesar 119,97% YoY.
Sementara itu, dari sisi bottom line, CMRY turut mencatatkan kinerja positif. Laba bersih Cimory tumbuh 23,85% YoY menjadi Rp993,80 miliar pada periode hingga Juni 2025. Kenaikan laba bersih itu cukup signifikan dibandingkan realisasi periode yang sama 2024 sebesar Rp802,39 miliar.
Adapun kenaikan laba bersih CMRY sejalan dengan peningkatan beban pokok penjualan perseroan hingga Rp2,83 triliun pada semester I/2025. Beban itu naik 16,22% YoY dari Rp2,44 triliun pada semester I/2024.
Meskipun begitu, CMRY mampu menjaga catatan kinerja positif perseroan selama beberapa tahun belakangan. Dalam catatan yang dihimpun Bisnis, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih CMRY selalu mengalami peningkatan sejak 2020.
Lonjakan tertinggi laba CMRY terjadi pada 2021, dengan meningkat hingga 346,44% secara tahunan. Saat itu, CMRY membukukan laba bersih sebesar Rp790,19 miliar, naik dari Rp176,99 miliar pada 2020.
Kala itu, CMRY mencatatkan peningkatan penjualan yang signifikan di setiap segmen. Pada segmen produk olahan susu, CMRY mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 120,44% menjadi Rp2,65 triliun pada 2021. Begitu pula pada segmen makanan konsumsi, yang melonjak 119,08% menjadi Rp1,44 triliun pada 2021.
Tabel Kinerja Cimory (CMRY) 5 Tahun Terakhir
CMRY |
||||
Tahun |
Penjualan Bersih (Dalam Juta) |
YoY (%) |
Laba Bersih (Dalam Juta) |
YoY (%) |
2020 |
1.861.963,00 |
33,88% |
176.999,00 |
64,07% |
2021 |
4.095.689,00 |
119,97% |
790.195,00 |
346,44% |
2022 |
6.378.348,00 |
55,73% |
1.060.533,00 |
34,21% |
2023 |
7.772.910,00 |
21,86% |
1.241.715,00 |
17,08% |
2024 |
9.025.658,00 |
16,12% |
1.519.337,00 |
22,36% |
Semester I/2025 |
5.148.216,00 |
16,59% |
993.808,00 |
23,85% |