Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Kelapa Sawit TP Rachmat Sebut Produksi CPO Turun Saat Ramadan

Emiten kelapa sawit milik TP Rachmat, Dharma Satya Nusantara (DSNG) memperkirakan produksi CPO akan turun saat momen Ramadan tahun ini.
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). Badan Litbang Kementerian ESDM memulai kajian kelayakan pemanfaatan minyak nabati murni (crude palm oil/CPO) untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) hingga Desember 2020. Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). Badan Litbang Kementerian ESDM memulai kajian kelayakan pemanfaatan minyak nabati murni (crude palm oil/CPO) untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) hingga Desember 2020. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten kelapa sawit milik TP Rachmat, PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) memperkirakan produksi CPO akan turun selama momen Ramadan di tahun ini. 

Chief Financial Officer Dharma Satya Nusantara Jenti Widjaja mengatakan DSNG memperkirakan akan terjadi sedikit penurunan produksi CPO pada Ramadan tahun ini. 

"Produksi akan kembali normal setelah lebaran yang didorong oleh pemenuhan tenaga kerja panen kelapa sawit," kata Jenti, dihubungi Rabu (6/3/2024). 

Jenti melanjutkan, untuk tahun ini, DSNG menargetkan produksi CPO yang tidak jauh berbeda dibandingkan dengan tahun sebelumnya. DSNG memperkirakan produksi masih akan tumbuh pada kisaran 5%, sejalan dengan bertambahnya tanaman usia yang memasuki usia prima dan program replanting untuk tanaman usia tua. 

Dia menuturkan hingga akhir 2023, DSNG telah melaksanakan sejumlah program peremajaan pada kebun-kebun CPO DSNG yang sudah tua dan tidak produktif. 

"DSNG telah melakukan penumbangan sebanyak 673 hektar dan penanaman kembali dengan bibit unggul seluas 500 hektar," ujarnya.

Sebagai informasi, pada 2023 lalu DSNG mencatatkan kenaikan produksi CPO sebesar 3,5% atau 661.892 ton. Produksi ini didorong oleh kenaikan Tandan Buah Segar (TBS) sebesar 2,6% menjadi 2,27 juta ton dan Oil Extraction Rate (OER) sebesar 1,9% menjadi 23.19% year on year (YoY).  

"Kenaikan ini didorong oleh membaiknya produktivitas kebun dan pabrik perseroan sepanjang 2023," kata Presiden Direktur DSNG Andrianto Oetomo belum lama ini.

Rata-rata harga penjualan (average selling price/ASP) CPO DSNG di tahun 2023 lebih tinggi 1,9% YoY menjadi Rp11,39 juta per ton, tetapi ASP PKO lebih rendah 25,8% menjadi Rp12,97 juta per ton seiring dinamika pasar.

------------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper