Bisnis.com, JAKARTA - Emiten agribisnis milik konglomerat Anthoni salim PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) mencatatkan penurunan pendapatan dan laba bersih sepanjang tahun 2023. Laba bersih SIMP turun menjadi Rp736 miliar sepanjang 2023.
SIMP mencatatkan penjualan sebesar Rp16 triliun di 2023. Penjualan ini turun 10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp17,7triliun.
Dalam keterangan resminya, SIMP menjelaskan penurunan penjualan ini terutama karena turunnya harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) produk sawit serta produk minyak dan lemak nabati. Namun, lanjut manajemen, sebagian diimbangi oleh kenaikan volume penjualan produk sawit dan produk edible oils dan fat (EOF) bermerk.
Produsen minyak goreng dengan jenama Bimoli ini juga mencatatkan penurunan laba bruto 28% menjadi Rp3,35 triliun di 2023, turun dari Rp4,64 triliun dari 2022.
Alhasil, SIMP juga mencatatkan penurunan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk atau laba bersih pada 2023. Laba bersih SIMP turun 39% menjadi Rp736 miliar, dari Rp1,19 triliun pada 2022.
Direktur Utama Grup SIMP Mark Wakeford mengatakan sektor agribisnis pada 2023 menghadapi berbagai tantangan, terutama dampak dari cuaca dan harga komoditas yang turun.
Baca Juga
"Produksi TBS inti kami dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang tidak mendukung serta kegiatan peremajaan kelapa sawit," tutur Mark dalam keterangan resminya, Kamis (29/2/2024).
Mark melanjutkan, Grup SIMP tetap fokus memprioritaskan belanja modal terutama pada kegiatan peremajaan kelapa sawit dan infrastruktur yang penting. SIMP juga akan memprioritaskan pengendalian biaya dan efisiensi, peningkatan produktivitas, serta pengelolaan kegiatan operasi secara berkelanjutan.
Bersamaan dengan rilis kinerja ini, SIMP juga melaporkan kinerja operasional selama tahun 2023. SIMP mencatatkan produksi tandan buah segar (TBS) inti sebesar 2,78 juta ton atau turun 1% dibandingkan tahun 2022.
Senada dengan produksi TBS, produksi CPO SIMP juga turun 4% secara tahunan menjadi 708.000 ton di 2023, dari 736.000 ton di tahun 2022.