Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Utang Pemerintah Naik Lagi, Rupiah Ditutup Melemah ke Rp15.645 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level Rp15.645 pada perdagangan hari ini, Selasa (27/2/2024).
Warga memegang sejumlah uang rupiah di Pasar Petisah, Medan, Sumatra Utara pada Minggu (29/1/2023). - Bloomberg/Dimas Ardian
Warga memegang sejumlah uang rupiah di Pasar Petisah, Medan, Sumatra Utara pada Minggu (29/1/2023). - Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level Rp15.645 pada perdagangan hari ini, Selasa (27/2/2024). Rupiah ditutup melemah bersama mata uang Asia lainnya.

Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup melemah 0,10% ke Rp15.645 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah 0,18% ke level 103,64.

Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia ditutup bervariasi. Yen Jepang naik 0,36%, dolar Singapura naik 0,10%, dolar Taiwan turun 0,13%, won Korea Selatan ditutup stagnan, dan peso Filipina turun 0,01%.

Kemudian rupee India naik 0,02%, yuan China ditutup stagnan, ringgit Malaysia naik 0,16%, dan baht Thailand naik 0,35%.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan sentimen datang dari komentar pejabat Federal Reserve yang memberi isyarat The Fed tidak akan terburu-buru untuk mulai melonggarkan suku bunga karena inflasi yang tinggi. Dolar mendekati level tertinggi selama tiga bulan karena gagasan ini. 

Fokus pasar menurut Ibrahim saat ini adalah harga personal consumption expenditure (PCE) AS yang akan dirilis pada Kamis pekan ini. Data tersebut diperkirakan akan menunjukkan angka inflasi yang stagnan, sehingga masih memberikan dorongan bagi The Fed untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga. 

Dari Jepang, bank sentral Jepang diperkirakan akan mengakhiri kurva imbal hasil dan kebijakan suku bunga negatifnya pada tahun ini karena inflasi yang tinggi. Namun, memburuknya kondisi ekonomi Jepang berpotensi menunda rencana BOJ tersebut. 

Dari dalam negeri, pelaku pasar mencermati perkembangan utang pemerintah yang terus melonjak. Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi utang pemerintah pada Januari 2024 mencapai Rp8.253,09 triliun atau setara dengan 38,75% terhadap produk domestik bruto (PDB). 

"Besaran utang pada awal 2024 kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa," tulis Ibrahim, Selasa (27/2/2024).

Posisi utang pada awal tahun tersebut kembali meningkat jika dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2023 yang sebesar Rp8.114,69 triliun.

Adapun untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif, tetapi ditutup melemah di rentang Rp15.630-Rp15.690 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper