Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Melemah, Sentuh Rp15.655 per Dolar AS

Rupiah dibuka melemah ke level Rp15.655 pada perdagangan hari ini, Selasa (27/2/2024). Rupiah melemah bersama pelemahan dolar AS.
Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka melemah ke level Rp15.655 pada perdagangan hari ini, Selasa (27/2/2024). Rupiah melemah bersama pelemahan dolar AS.

Mengutip data Bloomberg pukul 09.00 WIB, rupiah dibuka melemah 0,16% ke Rp15.655 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah 0,06% ke 103,76.

Beberapa mata uang Asia lainnya pagi ini dibuka menguat, dengan yen Jepang naik 0,16%, dolar Singapura naik 0,02%, won Korea Selatan naik 0,06%, peso Filipina naik 0,03%, dan rupee India naik 0,06%.

Kemudian yuan China melemah 0,01%, ringgit Malaysia melemah 0,03%, dan baht Thailand menguat 0,14%.

Sebelumnya Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam risetnya mengatakan fokus saat ini tertuju pada data indeks harga personal consumption expenditure (PCE) AS, yang merupakan ukuran inflasi The Fed yang akan dirilis akhir pekan ini.

Data tersebut diharapkan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai inflasi AS setelah serangkaian data yang sulit untuk Desember dan Januari.

Beberapa pejabat Fed juga akan menyampaikan pidato pada akhir pekan ini, dan diperkirakan akan mengulangi kembali prospek bank sentral mengenai suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, di tengah kekhawatiran atas tingginya inflasi.

Selain itu, fokus minggu ini tertuju pada data indeks harga konsumen (CPI) Jepang untuk bulan Januari, yang akan dirilis pada hari Selasa. Angka tersebut diperkirakan menunjukkan inflasi inti berada dalam kisaran target tahunan Bank of Japan sebesar 2%, sehingga memberikan dorongan yang lebih kecil bagi bank sentral untuk memulai pengetatan kebijakan secara agresif.

Dari dalam negeri, fokus tertuju pada inflasi dengan harga BBM nonsubsidi dan barang pokok yang meningkat. Ibrahim menyebut sekalipun ada kenaikan harga minyak mentah di pasar internasional, hal ini akan lebih memengaruhi BBM non subsidi yang volume atau konsumsinya terhadap total keseluruhan cenderung terbatas.

Adapun untuk perdagangan hari ini, Selasa (27/2/2024), Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif, tetap ditutup melemah di rentang Rp15.620-Rp15.670.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper