Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 0,02% dan naik menuju level 7.285,31 pada, Selasa (27/2/2024). Saham HUMI milik Tommy Soeharto terpantau bertengger di jajaran top gainers.
Berdasarkan data RTI Business, IHSG terapresiasi 0,02% atau 1,49 poin ke 7.285,31. Sepanjang hari ini, IHSG dibuka di posisi 7.283,82 dan mencapai level tertingginya 7.292,93.
Tercatat, sebanyak 235 saham menguat, 308 saham melemah, dan 231 saham bergerak di tempat. Adapun kapitalisasi pasar atau market cap berada pada level Rp11.602,33 triliun.
Dari jajaran saham berkapitalisasi pasar jumbo atau big cap, terpantau saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) memimpin dengan kenaikan 1,69% ke Rp6.000. Adapun saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) naik 1,16% ke Rp2.620.
Sementara itu, saham PT Astra International Tbk. (ASII) membukukan kenaikan sebesar 0,98% menuju posisi Rp5.175 per saham. Posisi ini diikuti saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang juga menguat sebesar 0,77% ke level Rp9.875.
Adapun saham top gainers pada hari ini dihuni oleh PT Multi Medika Internasional Tbk. (MMIX) yang melesat 35% ke level Rp81. Posisi ini disusul saham PT Humpus Maritim Internasional Tbk. (HUMI) dengan kenaikan sebesar 30,99% menuju level Rp93.
Baca Juga
Masih di daftar top gainers, saham initial public offering (IPO) PT Satu Visi Putra Tbk. (VISI) membukukan kenaikan sebesar 27,50% menuju level Rp153.
Di sisi lain, penghuni saham paling boncos atau top losers adalah PT Maharaksa Biru Energi Tbk. (OASA) yang merosot 24,18% ke level Rp116. Sementara itu, saham PT Buana Lintas Lautan Tbk. (BULL) menurun 18,40% menuju posisi Rp102.
Sebelumnya, Tim Riset Phintraco Sekuritas memandang bahwa secara teknikal kecenderungan konsolidasi tersebut ditunjukan dari pelebaran negative slope pada MACD, bersamaan dengan terbentuknya pola doji star pada perdagangan, Senin (26/2).
Phintraco Sekuritas menyatakan sejumlah data ekonomi eksternal diperkirakan tidak terlalu baik. Germany Gfk Consumer Confidence diperkirakan masih negatif (-29) pada Maret 2024, tidak jauh berbeda dari kondisi di Februari 2024 (-29).
“Dari AS, durable goods order diperkirakan turun hingga 4.8% MoM di Januari 2024, dibandingkan kondisi stagnan [0%] di Desember 2023. Meski demikian, U.S. Consumer Confidence relatif stabil di 114.8 di Februari 2024,” tulis Phintraco, Selasa (26/2).
Sementara itu, dari dalam negeri tidak banyak data pada pekan ini, kecuali inflasi pada akhir pekan (1/3/2024) yang diperkirakan masih stabil di kisaran 2.5% secara tahunan (year-on-year/YoY). Artinya, inflasi masih berada dalam batas asumsi APBN 2024.
Dalam riset terpisah, Yugen Bertumbuh Sekuritas melihat IHSG berpeluang menguat menembus level 7.300 pada perdagangan Selasa (27/2) dengan sejumlah rekomendasi saham pilihan.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan IHSG masih terlihat dalam rentang konsolidasi wajar di tengah minimnya sentimen yang mempengaruhi pergerakan. Potensi koreksi wajar masih cukup besar dikarenakan fluktuasi harga komoditas dan nilai tukar rupiah.
“Namun, IHSG masih berpeluang untuk naik mengingat kondisi pergerakan IHSG masih berada dalam jalur uptrend jangka panjang,” paparnya dalam publikasi riset, Senin (26/2).
Menurut William momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan time frame jangka panjang.
-------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.