Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Melemah ke 7.272, Saham BBRI, TLKM hingga INCO Terkoreksi

IHSG dibuka melemah ke level 7.272,23 pada perdagangan saham hari ini, Selasa (27/2/2024). Saham BBRI, TLKM hingga INCO terpantau terkoreksi pagi ini.
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (5/2/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (5/2/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah ke level 7.272,23 pada perdagangan saham hari ini, Selasa (27/2/2024). Seiring dengan pelemahan indeks komposit, saham BBRI, TLKM hingga INCO terpantau terkoreksi.

Berdasarkan data RTI Business pukul 09.00 WIB, IHSG turun 0,16% atau 11,59 poin ke level 7.272,23 pada perdagangan hari ini. IHSG bergerak pada rentang 7.263 hingga 7.283 di awal sesi.   

Tercatat, 138 saham menguat, 94 saham melemah, dan 267 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp11.594 triliun.

Saham emiten bank jumbo terpantau jadi yang paling laris pagi ini, di pimpin saham BBCA dengan nilai transaksi Rp45,3 miliar. Saham BBCA terpantau stagnan di level Rp9.800 per saham. Diposisi kedua ada saham BBRI yang diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp40 milar pagi ini. Saham BBRI terkoreksi 0,40% ke posisi Rp6.150 per saham. Diurutan ke-3 saham paling laris pagi ini ditempati saham BMRI dengan nilai transaksi Rp36,3 miliar. Saham BMRI juga melemah 0,35% ke level Rp7.025 per saham.

Emiten big cap lain yang juga parkir di zona merah antara lain, saham TLKM yang turun 0,73% ke level Rp4.060, selanjutnya ada saham INCO, CPIN dan BRIS yang turun masing-masing 2,61%, 0,20% dan 0,82%.

Sementara itu dari jajaran saham tercuan alias top gainers ada PT Kedaung Indah Can Tbk. (KICI) naik 20,81% ke Rp180 per saham, disusul PT Fortune Indonesia Tbk. (FORU) yang naik 9,63% ke Rp740 per saham. Selanjutnya saham tercuan pagi ini adalah PT Satu Visi Putra Tbk. (MEJA) yang naik 8,33% ke level Rp130 per saham.

Sebelumnya, Tim Riset Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak konsolidasi di rentang area 7.250–7.330 pada perdagangan hari ini, Selasa (27/2/2024). Phintraco memandang bahwa secara teknikal kecenderungan konsolidasi tersebut ditunjukan dari pelebaran negative slope pada MACD, bersamaan dengan terbentuknya pola doji star pada perdagangan, Senin (26/2).

Phintraco Sekuritas menyatakan sejumlah data ekonomi eksternal diperkirakan tidak terlalu baik. Germany Gfk Consumer Confidence diperkirakan masih negatif (-29) pada Maret 2024, tidak jauh berbeda dari kondisi di Februari 2024 (-29). 

“Dari AS, durable goods order diperkirakan turun hingga 4.8% MoM di Januari 2024, dibandingkan kondisi stagnan [0%] di Desember 2023. Meski demikian, U.S. Consumer Confidence relatif stabil di 114.8 di Februari 2024,” tulis Phintraco, Selasa (27/2). 

Sementara itu, dari dalam negeri tidak banyak data pada pekan ini, kecuali inflasi pada akhir pekan (1/3/2024) yang diperkirakan masih stabil di kisaran 2.5% secara tahunan (year-on-year/YoY). Artinya, inflasi masih berada dalam batas asumsi APBN 2024.

Untuk perdagangan hari ini, Phintraco menyebutkan investor dapat memperhatikan peluang trading buy pada BBNI, CPIN, dan JPFA, serta speculative buy untuk WEHA dan CHEM.

Dalam riset terpisah, Yugen Bertumbuh Sekuritas melihat IHSG berpeluang menguat menembus level 7.300 pada perdagangan Selasa (27/2) dengan sejumlah rekomendasi saham pilihan. 

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan IHSG masih terlihat dalam rentang konsolidasi wajar di tengah minimnya sentimen yang mempengaruhi pergerakan. Potensi koreksi wajar masih cukup besar dikarenakan fluktuasi harga komoditas dan nilai tukar rupiah. 

“Namun, IHSG masih berpeluang untuk naik mengingat kondisi pergerakan IHSG masih berada dalam jalur uptrend jangka panjang,” paparnya dalam publikasi riset, Senin (26/2). 

Menurut William momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan time frame jangka panjang. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper