Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK: 59 Perusahaan Antre IPO Rp9,2 Triliun

OJK mencatat ada 59 calon emiten yang siap IPO dengan target indikatif dari seluruh pipeline sebesar Rp9,20 triliun.
OJK mencatat ada 59 calon emiten yang siap IPO dengan target indikatif dari seluruh pipeline sebesar Rp50,02 triliun. Bisnis/Himawan L Nugraha
OJK mencatat ada 59 calon emiten yang siap IPO dengan target indikatif dari seluruh pipeline sebesar Rp50,02 triliun. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan ada 59 calon emiten yang tengah antre untuk melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dalam pipeline OJK.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan, antusiasme penghimpunan dana di pasar modal juga masih terlihat, tercatat nilai penawaran umum sebesar Rp12,34 triliun, dengan emiten baru tercatat sebanyak 11 emiten hingga 16 Februari 2024.

"Sementara itu, masih terdapat 86 pipeline penawaran umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp50,02 triliun yang di antaranya merupakan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 59 perusahaan," ujar Inarno dalam Konferensi Pers RDK Bulanan, Selasa (20/2/2024).

Secara terperinci, OJK mencatat nilai penggalangan dana dari 59 emiten yang antre IPO tersebut sebesar Rp9,20 triliun. Selanjutnya, ada penawaran umum terbatas atau PUT sebanyak 14 penawaran, dengan nilai indikatif Rp27,56 triliun.

Kemudian, penawaran efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) sebanyak 7 penawaran dengan nilai indikatif Rp7,26 triliun, serta PUB EBUS Tahap I, II, dan seterusnya sebanyak 6 penawaran dengan nilai indikatif Rp6 triliun. 

"Untuk target tahun 2024, OJK menetapkan target penawaran umum sebesar 200 triliun, dan juga saya jelaskan bahwa tentunya ini didukung dengan pipeline yang ada saat ini," pungkas Inarno.

Di lain sisi, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan hingga Jumat (16/2/2024) telah tercatat 18 emiten yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun sebesar Rp3,38 triliun.

"Hingga saat ini, terdapat 20 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna dalam keterangan resmi, Sabtu (17/2/2024).

Berdasarkan data pipeline BEI, ada 2 perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp250 miliar yang antre IPO, sedangkan 3 perusahaan lainnya memiliki aset skala kecil di bawah Rp50 miliar. Adapun, 15 perusahaan lainnya memiliki aset skala menengah di antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar yang masih antre untuk listing di Bursa.

Jika ditilik berdasarkan sektornya, perusahaan dari sektor industrial mendominasi dengan total 6 perusahaan. Disusul perusahaan dari sektor consumer cyclicals dan non-cyclicals masing-masing sebanyak 4 perusahaan.  

Berikutnya, ada 3 perusahaan di sektor teknologi, serta 2 perusahaan sektor basic material dan 1 perusahaan properti dan real estate. 

Adapun, BEI membidik tiga perusahaan beraset di atas Rp3 triliun dapat mencatatkan saham perdana alias IPO pada 2024. Nyoman menyampaikan bahwa pihaknya selalu menargetkan ada lighthouse company atau perusahaan yang dianggap sebagai mercusuar, untuk melantai di Bursa setiap tahunnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper