Bisnis.com, JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan proses kesepakatan divestasi 14% saham kepemilikan asing di PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) diharapkan rampung pada pekan ini.
Erick menyampaikan bahwa Kementerian BUMN dalam waktu dekat akan melaporkan kesepakatan dengan Vale Indonesia kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurutnya, Kementerian BUMN, Kementerian Investasi, dan Kementerian ESDM secara berkesinambungan telah melakukan negosiasi terkait dengan kesepakatan harga final divestasi 14% saham INCO kepada pemerintah Indonesia.
“Jadi, nanti kalau harganya sudah benar-benar kami laporkan kepada Presiden, dan Bapak Presiden sudah mengiyakan, baru nanti ada penandatanganan kerja sama antara BUMN dengan Vale Indonesia,” ujarnya di Jakarta, Minggu (18/2024).
Terkait divestasi tersebut, Erick menegaskan bahwa pemerintah tidak berupaya mempersulit investasi asing ataupun bersikap arogan. Namun, sebagai konteks sebuah negara, dia menekankan bahwa negosiasi sudah sepatutnya berjalan profesional.
“Sejak awal negosiasi dengan Vale, opsinya ada dua, dia relinquish atau diskon. Dan, kalau ini terjadi, kita membangun ekosistem sama-sama, mendorong pertumbuhan,” pungkasnya.
Baca Juga
INCO kini diketahui tengah menyelesaikan proses divestasi 14% kepemilikan saham Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd kepada MIND ID.
Proses divestasi tersebut merupakan syarat untuk mendapatkan perpanjangan kontrak karya (KK) dalam bentuk izin usaha pertambangan khusus (IUPK).
Setelah penyelesaian transaksi, MIND ID akan menjadi pemegang saham terbesar INCO dengan kepemilikan 34% saham yang diterbitkan. Adapun, Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining masing-masing akan memegang sekitar 33,9% dan sekitar 11,5% saham.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan bahwa Holding BUMN tambang PT Mineral Industri Indonesia atau MIND ID telah mencapai kesepakatan harga akuisisi 14% saham INCO di kisaran Rp3.000 per lembar.
“Pokoknya di bawah harga pasar hari ini. Tunggu resminya, kira-kira Rp3.000-an,” ujar Arifin kepada awak media di Jakarta, Jumat (16/2/2024).
Dia menambahkan bahwa proses divestasi saham INCO tinggal mengurus berkas administrasi. Arifin berharap dalam beberapa hari ke depan, seluruh proses administrasi, transaksi, dan kejelasan investasi tersebut dapat segera diselesaikan.
Dihubungi terpisah, Presiden Direktur Kiwoom Sekuritas Indonesia Changkun Shin memandang saham INCO akan direspons negatif setelah harga divestasi berada di bawah harga pasar saat ini.
“Harganya diperkirakan melanjutkan penurunan menuju harga divestasi tersebut, dan setelah itu ada peluang menguat usai tekanan jual mereda seiring kondisi valuasi yang sudah undervalued,” ujar Shin kepada Bisnis.
Pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (19/2), saham INCO menguat 4,34% menuju level Rp3.850 per lembar. Total volume yang diperdagangkan mencapai 38,63 juta, dengan nilai turnover Rp146,81 miliar. Total market cap INCO tercatat sebesar Rp38,25 triliun.