Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo-Gibran Unggul Real Count KPU, Prospek Saham Logam Mengilap

Sejumlah saham logam nikel seperti INCO, MBMA, NCKL, hingga ANTM tersengat sentimen kemenangan sementara real count KPU pasangan Prabowo-Gibran.
Sejumlah saham logam nikel seperti INCO, MBMA, NCKL, hingga ANTM tersengat sentimen kemenangan sementara real count KPU pasangan Prabowo-Gibran. - Afandi
Sejumlah saham logam nikel seperti INCO, MBMA, NCKL, hingga ANTM tersengat sentimen kemenangan sementara real count KPU pasangan Prabowo-Gibran. - Afandi

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah saham logam nikel seperti INCO, MBMA, NCKL, hingga ANTM tersengat sentimen kemenangan sementara pasangan Prabowo-Gibran yang akan memacu estafet hilirasi dari Presiden Jokowi.

Dalam unggahan terakhir Komisi Pemilihan Umum (KPU), update hasil real count Pilpres 2024, Senin (19/2/2024) pukul 13.00 WIB sudah mencapai 70.92% atau 580.653 TPS dari 823.236 TPS.

Pasangan capres-cawapres nomor 02 Prabowo-Gibran masih memimpin di real count Pilpres 2024 dengan 55.316.703 suara atau 58.39%.

Paslon capres-cawapres nomor 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar masih setia menempel di penghitungan real count Pilpres 2024 dengan perolehan suara 23.046.928 atau 24.33%.

Paslon capres-cawapres 03, Ganjar Pranowo-Mahhfud MD, masih ada di posisi buncit dengan perolehan suara 16.373.126 dengan presentase 17.28%.

Analis NH Korindo Sekuritas Leonardo Lijuwardi mengatakan bahwa para pelaku pasar merespons cukup positif terhadap kemenangan sementara pasangan 02, terutama berkaitan dengan saham-saham di sektor tambang. Pasangan Prabowo-Gibran kerap menunjukkan komitmen untuk hilirisasi sumber daya alam.

"Emiten pertambangan, khususnya nikel diharapkan akan memperoleh berkah dari keberlanjutan hilirisasi nikel yang saat ini sedang dirintis. Saham NCKL, MBMA, ANTM dan INCO bisa dilirik," ujar Leonardo dalam riset yang diterima Bisnis, dikutip Minggu, (18/2/2024).

Emiten terafiliasi konglomerat Garibaldi thohir misalnya PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) gencar melakukan hilirisasi nikel demi mendorong rantai pasok kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Garibaldi Thohir juga merupakan salah satu konglomerat pendukung Prabowo-Gibran.

MBMA menargetkan pertumbuhan produksi nikel dalam matte maupun nikel dalam NPI naik 54% sepanjang 2024. Manajemen MBMA menjelaskan dalam laporan tahunan, menargetkan produksi nikel total mencapai 147.000 ton sepanjang 2024. 

Target itu lebih tinggi dibandingkan dengan capaian produksi sepanjang 2023 yaitu sebesar 95.450 ton. Secara lebih rinci, produksi nikel dalam NPI sebanyak 85.000 hingga 92.000 ton.

Di lain sisi, hilirisasi nikel yang dilakukan oleh PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) juga berpotensi akan semakin dikebut, seiring dengan Kementerian ESDM yang telah mengumumkan harga divestasi saham INCO ditetapkan sekitar Rp3.000-an per saham.

Setelah penyelesaian transaksi, MIND ID akan menjadi pemegang saham terbesar INCO dengan kepemilikan sekitar 34% saham yang diterbitkan. Sementara itu, Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining masing-masing memegang sekitar 33,9% dan sekitar 11,5%. Penyelesaian transaksi tunduk pada kondisi penutupan tertentu.

Selain itu, emiten BUMN PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam, dan PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel milik konglomerat Lim Hariyanto juga memiliki komitmen untuk hilirisasi nikel dan berpotensi diuntungkan jika program hilirisasi pemerintah berlanjut.

"Walaupun saat ini kondisi nikel sedang oversupply dan harga turun, namun diharapkan kebijakan hilirisasi mampu kembali memacu performa saham pertambangan logam nikel," pungkas Leonardo.

Di lain sisi, Analis Binaartha Sekuritas merekomendasikan speculative buy untuk saham ANTM di area Rp1.400—Rp1.470 dan INCO di area Rp3.450—Rp3.550.

"Speculative buy untuk INCO dengan target price Rp4.380—Rp4.450, dan ANTM dengan target Rp1.640—Rp1.810," ujar Ivan dalam riset, Minggu (18/2/2024).

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper