Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Saham INCO-ANTM saat Prabowo-Gibran Unggul Real Count KPU

Pelaku pasar saham merespons positif hasil Pilpres 2024 karena orientasi Prabowo-Gibran yang akan melanjutkan kebijakan hilirisasi mineral, seperti nikel.
Converter slag skimming di pabrik pengolahan nikel. - Bloomberg/Dimas Ardian
Converter slag skimming di pabrik pengolahan nikel. - Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah saham nikel seperti INCO, MBMA, NCKL, hingga ANTM diprediksi memiliki prospek cerah, seiring keunggulan pasangan capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo-Gibran dalam hasil perolehan sementara suara real count Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Berdasarkan pantauan Bisnis pada Minggu (18/2/2024) pukul 19.30 WIB, KPU masih menampilkan data hasil real count per Sabtu (17/2/2024) pukul 19.30 WIB. Berdasarkan data itu, suara masuk mencapai 66,61%, mencakup data 548.354 tempat pemungutan suara (TPS), dari total 823.236 TPS di 38 provinsi.   

Dari jumlah suara yang telah masuk, Prabowo-Gibran menyentuh angka 57,95% atau sama dengan 49,74 juta suara.

Analis NH Korindo Sekuritas Leonardo Lijuwardi mengatakan bahwa para pelaku pasar merespons cukup positif terhadap kemenangan pasangan 02, terutama berkaitan dengan saham-saham di sektor tambang. Sebab, Prabowo-Gibran kerap menunjukkan komitmen untuk hilirisasi sumber daya alam.

"Emiten pertambangan, khususnya nikel diharapkan akan memperoleh berkah dari keberlanjutan hilirisasi nikel yang saat ini sedang dirintis. Saham NCKL, MBMA, ANTM dan INCO bisa dilirik," ujar Leonardo dalam riset yang diterima Bisnis, dikutip Minggu, (18/2/2024).

Sebagai informasi, emiten milik konglomerat Garibaldi Thohir PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) gencar melakukan hilirisasi nikel demi mendorong rantai pasok kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

Adapun, MBMA menargetkan pertumbuhan produksi nikel dalam matte maupun nikel dalam NPI naik 54% sepanjang 2024. Manajemen MBMA menjelaskan dalam laporan tahunan, menargetkan produksi nikel total mencapai 147.000 ton sepanjang 2024. 

Target itu lebih tinggi dibandingkan dengan capaian produksi sepanjang 2023 yaitu sebesar 95.450 ton. Secara lebih rinci, produksi nikel dalam NPI sebanyak 85.000 hingga 92.000 ton dengan AISC (All-In Sustaining Cost) sebesar US$10.000 hingga US$12.000 per ton.

Di lain sisi, hilirisasi nikel yang dilakukan oleh PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) juga berpotensi akan semakin dikebut, seiring dengan Kementerian ESDM yang telah mengumumkan harga divestasi saham INCO ditetapkan sekitar Rp3.000 per saham.

Setelah penyelesaian transaksi, MIND ID akan menjadi pemegang saham terbesar INCO dengan kepemilikan sekitar 34% saham yang diterbitkan. Sementara itu, Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining masing-masing memegang sekitar 33,9% dan sekitar 11,5%. Penyelesaian transaksi tunduk pada kondisi penutupan tertentu.

Selain itu, emiten BUMN PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam, dan PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel milik konglomerat Lim Hariyanto juga memiliki komitmen untuk hilirisasi nikel dan berpotensi diuntungkan jika program hilirisasi pemerintah berlanjut.

"Walaupun saat ini kondisi nikel sedang oversupply dan harga turun, namun diharapkan kebijakan hilirisasi mampu kembali memacu performa saham pertambangan logam nikel," pungkas Leonardo.

Di lain sisi, Analis Binaartha Sekuritas merekomendasikan speculative buy untuk saham ANTM di area Rp1.400—Rp1.470 dan INCO di area Rp3.450—Rp3.550.

"Speculative buy untuk INCO dengan target price Rp4.380—Rp4.450, dan ANTM dengan target Rp1.640—Rp1.810," ujar Ivan dalam riset, Minggu (18/2/2024).


***

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper