Bisnis.com, JAKARTA — Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI025 telah terjual sekitar Rp15,06 triliun per Sabtu, (17/2/2024) atau 5 hari lagi jelang akhir masa penawaran pada 22 Februari 2024. Total kuota ORI025 sebesar Rp25 triliun.
Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) menawarkan ORI025 mulai 29 Januari 2024 hingga 22 Februari 2024. ORI025 meluncur dalam dua seri, yaitu 0RI025-T3 dengan tenor 3 tahun dan ORI025-T6 dengan tenor 6 tahun.
Berdasarkan data salah satu mitra distribusi PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit) per Sabtu, (17/2/2024) pukul 12.40 WIB, secara rinci, ORI025-T3 telah terjual sekitar Rp12,17 triliun atau 81,16% dari kuota penawaran Rp15 triliun. Alhasil, kuota pembelian ORI025-T3 tersisa Rp2,82 triliun.
Selanjutnya, ORI025-T6 telah terjual sekitar Rp2,89 triliun atau 28,91% dari kuota awal Rp10 triliun. Artinya, kuota pembelian ORI025-T6 masih tersisa Rp7,10 triliun.
Data penjualan tersebut menunjukkan bahwa ORI025-T3 tenor 3 tahun jauh lebih diminati investor dibanding ORI025-T6 dengan tenor 6 tahun.
Head of Fixed Income Research Sinarmas AM Fikri Syuhada mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Keuangan menargetkan penjualan SBN ritel 2024 di kisaran Rp100 triliun hingga Rp160 triliun. Totalnya ada 8 seri SBN ritel yang siap meluncur tahun 2024, termasuk ORI, SR, ST dan SBR.
Baca Juga
"Berdasarkan angka tersebut kami melihat penerbitan SBN ritel di akhir 2024 bisa mencapai lebih dari 150 triliun," ujar Fikri, dikutip Sabtu, (17/2/2024).
Alhasil, penerbitan SBN ritel hingga akhir tahun 2024 diprediksi lebih tinggi dibandingkan per akhir tahun 2023, dengan realisasi penerbitan SBN ritel sebesar Rp147,42 triliun dari 7 seri yang ditawarkan tahun lalu.
Perlu diketahui, ORI025-T3 tenor 3 tahun ditawarkan dengan kupon 6,25% per tahun, dan jatuh tempo pada 15 Februari 2027.
Sementara itu, ORI025-T6 tenor 6 tahun ditawarkan dengan kupon 6,40%, dan jatuh tempo pada 15 Februari 2030. Keduanya merupakan jenis kupon tetap atau fixed rate.
Adapun, minimal pemesanan kedua seri tersebut sebesar Rp1 juta, berlaku kelipatan. Maksimal pemesanan ORI025-T3 sebesar Rp5 miliar, sedangkan untuk ORI025-T6 maksimal pemesanannya Rp10 miliar.
DJPPR Kemenkeu dalam laman resminya mengatakan, keuntungan berinvestasi ORI025 yaitu memiliki kupon dengan tingkat bunga tetap sampai pada waktu jatuh tempo, serta dijamin oleh Undang-Undang.
Selain itu, kupon ORI025 ditawarkan lebih tinggi dibandingkan rata-rata tingkat bunga deposito bank BUMN, dan akan dibayarkan setiap bulan.
Bagi investor yang ingin membeli ORI025, sejauh ini terdapat 27 mitra distribusi (midis), di antaranya Bank Central Asia (BCA), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank DBS Indonesia, BRI Danareksa Sekuritas, hingga Bibit.