Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) sebagai satu mitra distribusi Surat Berharga Negara (SBN) ritel optimistis penjualan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI025 akan ramai diminati oleh investor. Alhasil, BBNI membidik lebih dari Rp1 triliun dari hasil penjualan ORI025.
General Manager Divisi Wealth Management BNI Henny Eugenia mengatakan, alasan BNI pede minat masyarakat terhadap SBN ritel di 2024 masih tinggi, karena berkaca dari ramainya permintaan investor terhadap setiap seri SBN ritel yang terbit pada tahun 2023.
"Selain itu juga pergerakan suku bunga Bank Indonesia [BI rate] yang relatif stabil serta tingkat pajak obligasi yang hanya berada di angka 10%," ujar Henny kepada Bisnis, dikutip Minggu, (4/2/2024).
Adapun, Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) menawarkan ORI025 mulai 29 Januari 2024 hingga 22 Februari 2024. ORI025 meluncur dalam dua seri, yaitu 0RI025-T3 dengan tenor 3 tahun dan ORI025-T6 dengan tenor 6 tahun.
"BNI memiliki target target di atas Rp1 triliun untuk penawaran ORI025 dan kami confident akan melampaui ORI seri sebelumnya," katanya.
Dia mengatakan, penjualan ORI025 di BNI diprediksi lebih tinggi dari seri sebelumnya yakni ORI024 sebesar Rp1,49 triliun. Sebagai pengingat, ORI024 diluncurkan pada 9 Oktober-2 November 2023, dengan total penjualan dari kedua seri sebesar Rp14,5 triliun secara nasional.
Baca Juga
Lebih lanjut Henny mengatakan, BNI saat ini tengah berfokus untuk menambah jumlah nasabah baru, sehingga target penjualan dari 8 seri SBN ritel sepanjang 2024 dapat mengalami kenaikan.
"Untuk target penjualan SBN ritel di 2024 akan naik di atas 10% dari tahun 2023 dan fokus penetrasi kepada nasabah baru," pungkas Henny.
Adapun sebelumnya, BNI membukukan Rp11,4 triliun dari hasil penjualan 7 seri SBN ritel sepanjang tahun 2023. Artinya, jika tahun ini BNI membidik kenaikan penjualan 10%, maka penjualan 8 seri SBN ritel di BNI pada 2024 berpotensi tembus Rp12,54 triliun.
Sebagai informasi, ORI025-T3 tenor 3 tahun ditawarkan dengan kupon 6,25% per tahun, dan jatuh tempo pada 15 Februari 2027. Sementara itu, ORI025-T6 tenor 6 tahun ditawarkan dengan kupon 6,40%, dan jatuh tempo pada 15 Februari 2030.
DJPPR Kemenkeu dalam laman resminya mengatakan, keuntungan berinvestasi ORI025 yaitu memiliki kupon dengan tingkat bunga tetap sampai pada waktu jatuh tempo, dan dijamin oleh Undang-Undang.
Selain itu, kupon ORI025 ditawarkan lebih tinggi dibandingkan rata-rata tingkat bunga deposito bank BUMN, dan akan dibayarkan setiap bulan.
Bagi investor yang ingin membeli ORI025, terdapat 27 mitra distribusi (midis), di antaranya Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Central Asia (BBCA), Bank DBS Indonesia, BRI Danareksa Sekuritas, hingga Bibit.