Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren ARB Saham Prajogo Pangestu (CUAN) Akibat Keluar dari MSCI

Emiten Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) terpantau kembali menyentuh Auto Rejection Bawah (ARB) usai didepak dari indeks MSCI.
Prajogo Pangestu, konglomerat pemilik emiten tambang PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN). / Istimewa
Prajogo Pangestu, konglomerat pemilik emiten tambang PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN). / Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) terpantau kembali menyentuh Auto Rejection Bawah (ARB) usai didepak dari indeks MSCI. Efek domino pelemahan harga saham diprediksi akan menimpa 3 saham Prajogo lainnya, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), dan PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA). 

Community Lead PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus menjelaskan keluarnya CUAN dari indeks bergengsi indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) akan menyeret tiga saham konglomerasi Prajogo lainnya dalam jangka menengah. Terlebih pasar sempat berekspektasi TPIA yang akan masuk MSCI. 

“Tentunya itu akan jadi sentimen penekan buat si saham-saham grup ini. Awalnya kan yang diekspektasikan masuk itu TPIA, tapi ternyata gagal dan CUAN juga dikeluarkan padahal kemarin baru masuk,” kata Angga saat ditemui di Jakarta, Jumat (16/2/2024). 

Lebih lanjut, Angga menjelaskan bahwa saham yang masuk dalam indeks MSCI ini memiliki beberapa kriteria yaitu likuiditas, kapitalisasi pasar dan beberapa kriteria lainnya. CUAN dikeluarkan karena tidak masuk dalam kategori-kategori itu. 

Efek domino ini akan dirasakan dalam jangka menengah. Hal itu karena emiten-emiten termasuk milik Prajogo akan mulai merilis laporan keuangan 2023. Angga mengatakan rilis dari laporan keuangan akan menahan longsoran harga saham lebih dalam. 

Angga menjelaskan jika turunnya saham Prajogo khususnya yang masuk dalam 10 kapitalisasi pasar terbesar akan membebani indeks komposit. Meski demikian, turunnya harga saham akan membuat IHSG kembali dikendalikan oleh saham-saham yang memiliki fundamental lebih bagus dibandingkan dengan saham Grup Barito. 

“Tapi ada sisi bagusnya sebenarnya karena apa? Bobotnya kan jadi turun. Jadi yang mengerek nanti bisanya adalah saham-saham lain yang memang semoga saja fundamentalnya bisa lebih bagus lagi dari saham-saham Grup Barito,” kata dia. 

Seperti yang diketahui, MSCI mendepak saham milik Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) dari MSCI Small Cap Indexes List. Semua perubahan akan dilakukan pada 29 Februari 2024, dan berlaku efektif mulai perdagangan 1 Maret 2023.

Pasar merespons negatif keluarnya CUAN dari indeks, dilihat dari pergerakan sahamnya yang turun sejak Senin, (12/2/2024) lalu yang turun sebesar 6,41%. Kemudian pada perdagangan Selasa dan Kamis, CUAN bahkan longsor mentok di batas bawah. 

Saat ini, CUAN berada di level Rp5.925 per saham. Posisi ini turun 55,87% secara year to date, padahal CUAN sempat berada di level tertingginya pada Rp13.750 per saham sejak melantai di Bursa tahun lalu. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp66,61 triliun. 

Hal serupa dirasakan TPIA yang juga melemah sejak Senin. TPIA saat ini berada di level Rp4.050 per saham dan membukukan penurunan 22,86% secara year to date. TPIA sempat jatuh ARB pada perdagangan Selasa. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp350,37 triliun. 

Kemudian BREN juga sempat turun pada perdagangan Selasa sebesar 7,34%. Namun pada perdagangan hari ini, BREN mampu menguat tipis 1,49% ke level Rp5.152 per saham. Saham BREN telah turun 32,56% secara year to date. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp685,65 triliun. 

Terakhir BRPT yang berada di posisi Rp1.005 per saham. Secara year to date, saham BRPT telah turun sebesar 24,44%. Saat ini, BRPT memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp94,22 triliun. 

--------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper