Bisnis.com, JAKARTA — Emiten nikel PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) memaparkan progres tiga proyek jumbo miliknya, Proyek Morowali, Pomalaa dan Sorowako. Progres ini disampaikan bersamaan dengan perkembangan proses divestasi dengan MIND ID.
Manajemen memaparkan Proyek Morowali saat ini telah mendapatkan AMDAL baru untuk area tambang di Bahopi dan juga kawasan industri Sambalagi. Laju pembebasan lahan untuk area tambang di area pertambangan telah meningkat pesat sehingga memungkinkan kami mencapai kemajuan yang berarti dalam pembangunan pertambangan.
Saat ini, INCO sedang melanjutkan pembangunan pelabuhan untuk pengangkutan bijih. Pembangunan pabrik di Sambalagi juga telah berjalan dengan baik, dan INCO sedang melanjutkan proses kontrak EPC untuk pembangunan pabrik dan infrastruktur pendukungnya.
Kemudian Proyek Pomalaa saat ini telah membuat kemajuan pada pekerjaan konstruksi awal tambang, sambil menyelesaikan proses tender EPC untuk pembangunan tambang di Pomalaa.
“Pasca penandatanganan perjanjian tiga pihak antara INCO, Huayou, dan Ford pada awal tahun lalu, dengan gembira kami menginformasikan bahwa Ford telah resmi bergabung menjadi pemegang saham PT Kolaka Nickel Indonesia (PT KNI),” kata manajemen dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (13/2/2024).
PT KNI adalah perusahaan patungan yang didirikan untuk membangun dan mengoperasikan pabrik HPAL di Pomalaa.
Baca Juga
Terakhir adalah Proyek Sorowako yang telah menandatangani perjanjian kerjasama definitif dengan Huayou untuk pembangunan HPAL di Luwu Timur. Saat ini Huayou tengah menyelesaikan semua perizinan yang dibutuhkan.
INCO mengklaim akan berkomitmen untuk meningkatkan partisipasi pekerja lokal di sekitar operasi dan aktivitas bisnis, termasuk di proyek pertumbuhan. Pada tanggal 31 Desember 2023, proyek pertumbuhan INCO mempekerjakan 98,6% pekerja Indonesia dan 67,6% pekerja lokal.
Secara keseluruhan, INCO mempekerjakan 99,9% pekerja Indonesia dan 85,6% pekerja lokal, di mana 10,2% di antaranya adalah pekerja perempuan-partisipasi gender tertinggi dalam tenaga kerja yang pernah dicapai.
“Kami akan fokus untuk menyelesaikan proyek-proyek pertumbuhan kami sesuai jadwal, dalam anggaran, dan sejalan dengan lingkup yang disetujui,”imbuh manajemen.
Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, INCO dan MIND ID disebut telah bernegosiasi dan harga divestasi akan disepakati dalam waktu dekat. Hal itu disampaikan oleh Kementerian BUMN bersama dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan menegosiasikan besaran harga sisa kewajiban divestasi INCO tersebut.
“Vale hari ini kita negosiasi dengan Menteri ESDM dan Menko Marves. Harusnya dalam seminggu ini kita akan sepakati harga saja,” kata Kartika saat ditemui di Jakarta, Rabu (7/2/2024).