Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan awal pekan, Senin (12/2/2024). Saham-saham big caps seperti GOTO, BBRI, dan BMRI naik ke zona hijau pada hari ini.
Berdasarkan data RTI pukul 16.00 WIB, IHSG ditutup menguat 0,86% atau 62,51 poin ke level 7.297. Sepanjang perdagangan IHSG bergerak pada rentang 7.250,31 hingga 7.306,15.
Terdapat 286 saham menguat, 280 saham melemah, dan 201 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp11.605 triliun.
Dari jajaran emiten berkapitalisasi besar atau big caps, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) naik 2,38% ke level Rp86. Berikutnya saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga ikut naik 2,16% ke level Rp7.100.
Kemudian saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) naik 2,99% ke level Rp6.025. Disusul oleh PT Bank Negara Indonesia (Perseo) Tbk. (BBNI) yang naik 3,48% ke level Rp5.950.
Sementara itu, beberapa saham big caps tercatat turun seperti ASII yang melemah 0,47% ke level Rp5.300 per saham, dan UNVR yang turun 1,90% ke level Rp2.580 per saham.
Baca Juga
Equity Analyst Indo Premier Sekuritas Dimas Krisna Ramadhani mengatakan terdapat 3 sentimen yang wajib diperhatikan trader pekan ini, yaitu Pemilu 2024, inflasi inti tahunan AS, dan musim laporan keuangan tahun 2023.
Terkait sentimen Pemilu 2024 Indonesia, kata Dimas, pada tanggal 14 Februari mendatang Indonesia akan melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara pemilu serentak. Hasil dari Pemilu ini akan berpengaruh terhadap pergerakan pasar saham, dan apabila pemilu berjalan dengan aman dan kondusif maka akan berpengaruh positif terhadap IHSG.
Berbicara tentang sentimen inflasi inti tahunan AS, Dimas menjelaskan pada Selasa mendatang AS akan merilis data inflasi inti tahunan untuk Bulan Januari 2024.
Berdasarkan konsensus, inflasi inti AS akan berada di level 3,8. Pada bulan sebelumnya, inflasi inti AS tercatat di level 3,9%.
Inflasi AS selalu menjadi faktor penggerak pasar keuangan global, sehingga apabila indikator inflasi inti AS menunjukkan arah yang baik dengan target inflasi The Fed pada 2024 yaitu sebesar 2%. Hal ini akan berkorelasi positif juga untuk indeks saham global.
Sementara itu, terkait sentimen musim laporan keuangan tahun 2023, bulan Februari sudah memasuki musim laporan kinerja untuk setahun penuh 2023 para emiten yang ada di BEI. Seperti diketahui BBCA, BBRI dan BMRI sudah melaporkan kinerjanya untuk 2023 dan semuanya mencatatkan pertumbuhan laba secara tahunan.
"Tinggal BBNI dari keempat bank besar yang ada di Indonesia yang belum melaporkan laporan kinerjanya untuk tahun 2023 dan ada beberapa emiten lain yang masuk ke dalam top 10 market cap yang juga belum melaporkan kinerjanya 2023 seperti, TLKM, ASII, ICBP. Tentunya kinerja emiten-emiten tersebut akan berpengaruh terhadap harga sahamnya dan IHSG," ujar Dimas.
-----------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.