Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan meminta penjelasan kepada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) tekait dengan isu merger dengan Grab Holdings Ltd. (GRAB).
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengatakan pihaknya akan mengirimkan permintaan penjelasan terkait dengan isu merger dua raksasa teknologi itu.
"Kalau yang rumor, pasti kami akan follow up dalam bentuk permintaan penjelasan. Saya tidak komentar merger yang belum disampaikan," kata Nyoman di Bursa Efek, Senin (12/2/2024).
Nyoman mengatakan sampai dengan saat ini, keterbukaan informasi terakhir dari GOTO hanya terkait dengan divestasi saham Tokopedia ke Tiktok sebesar 75%.
Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan Grab Holdings Ltd. (GRAB) dikabarkan membuka kembali potensi merger dengan kapitalisasi pasar diperkirakan menembus Rp304,66 triliun.
Sumber Bloomberg menyebutkan merger keduanya masih dalam tahap diskusi awal. Kombinasi keduanya memiliki potensi besar karena melayani berbagai kebutuhan transportasi hingga pengantaran makanan bagi 650 juta orang dalam kawasan.
Baca Juga
Dilihat dari besaran kapitalisasi pasar, GOTO mencatatkan market cap sebesar Rp100,92 triliun per 7 Februari 2024. Adapun Grab memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$12,99 miliar atau setara Rp203,74 triliun (kurs jisdor Rp15.685).
Dengan begitu, bila keduanya merger maka kapitalisasi pasar diperkirakan menembus Rp304,66 triliun.
Sebagai informasi, kapitalisasi pasar keduanya telah jauh merosot bila dibandingkan dengan saat pertama kali keduanya IPO. GRAB mengantongi dana IPO mencapai US$4,5 miliar atau sekitar Rp 64 triliun, dengan valuasi pasar mencapai US$39,6 miliar atau setara Rp578,4 triliun.
Berdasarkan catatan Bisnis, market cap GOTO terus susut sejak pertama kali diperdagangkan di Bursa. Pada hari perdananya melantai di BEI, market cap GOTO menyentuh Rp400 triliun, dan sempat menyentuh angka Rp466 triliun.