Bisnis.com, JAKARTA - Emiten emas PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) Antam memanfaatkan animo masyarakat dengan cetakan khusus emas naga kayu di Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili.
Corporate Secretary Division Head Antam Syarif Faisal Alkadrie mengatakan pihaknya tetap optimis terhadap kinerja ANTM terutama dari sisi penjualan emas. Inovasi produk, salah satunya cetakan khusus imlek dikeluarkan mengingat animo masyarakat yang besar.
“Jadi kita mengeluarkan edisi khusus, cetakan khusus. Animonya besar, kalau harga jual kita tidak bisa kontrol,” katanya saat ditemui di Jakarta, Jumat (9/2/2024). Adapun harga emas Antam kerap mengalami perubahan mengikuti kondisi harga global.
Faisal mengaku harga emas termasuk harga buyback yang fluktuatif merupakan akibat dari faktor eksternal. Bahkan, naiknya harga emas yang diikuti mahalnya harga buyback juga menekan kinerja pendapatan emas ANTM sepanjang 2023.
Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, Faisal Alkadrie mengaku penurunan penjualan komoditas emas sepanjang 2023 karena investor melakukan take profit karena harga buyback yang dianggap sudah cukup tinggi.
“Hal ini seiring dengan terus meningkatnya harga emas yang sudah konsisten berada di atas level Rp1 juta-an sejalan dengan membaiknya perekonomian pasca pandemi,” kata Faisal.
Baca Juga
ANTM mencatatkan raihan produksi emas unaudited sebesar 1.208 kilogram. Capaian itu lebih rendah 4,73% dibandingkan dengan produksi tahun 2022 sebesar 1.268 kilogram.
Sepanjang kuartal IV/2023, ANTM memproduksi emas mencapai 300 kilogram atau setara 9.645 troy ounce.
Meski mengalami penurunan produksi capaian tersebut sejalan dengan pemenuhan target produksi emas yaitu 1.167 kilogram. Sementara itu volume penjualan emas ANTM tercatat sebesar 26.129 kilogram.
Sementara itu, Tim Riset Mirae Asset Sekuritas baru-baru ini menjelaskan ANTM menghasilkan emas dan perak dalam berbagai bentuk, termasuk bullion, koin, dan perhiasan. Emas bullion ANTM bersertifikat oleh London Bullion Market Association (LBMA), sementara koin emasnya bersertifikat oleh World Gold Council (WGC).
Pada pendapatan sepanjang 2022, kontributor utama adalah segmen logam mulia dan pemurnian, yang utamanya didorong oleh perdagangan emas, dengan kontribusi total sebesar 69,6%. Sementara itu, segmen nikel memberikan kontribusi sebesar 26,2% dari total pendapatan.
Mirae justru memprediksi dari segi pendapatan dari emas bersama dengan logam mulia lainnya dan segmen pemurnian, akan cenderung lambat, sekitar Rp25,8 triliun pada 2023 dan Rp26,2 triliun pada 2024.
“Karena kami memprediksi ANTM akan terus memusatkan fokusnya pada segmen nikel yang lebih menguntungkan,” tulis riset, dikutip Jumat (2/2/2024).
Mirae menyematkan rating trading buy saham ANTM dengan target harga di posisi Rp1.850 per saham. Pada penutupan perdagangan Jumat, (2/2/2024) saham ANTM berada di posisi Rp1.525 per saham atau turun 0,65%. Sepanjang sesi, saham ANTM bergerak pada rentang Rp1.525 hingga Rp1.550. Adapun, kapitalisasi pasar ANTM tembus Rp36,65 triliun.