Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Resmi Melantai di Bursa, Saham UNTD dan MPIX Kompak Naik

Saham PT Terang Dunia Internusa Tbk. (UNTD) dan PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk. (MPIX) kompak menguat di hari perdananya melantai di Bursa hari ini.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen sepeda dan motor listrik United Bike, PT Terang Dunia Internusa Tbk. (UNTD) dan PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk. (MPIX) atau MPStore resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) alias IPO pada Rabu, (7/2/2024).

Mengacu data BEI pukul 09.00 WIB saham UNTD mencatatkan kenaikan 0,83% pada debut perdagangan pagi ini, atau naik 2 poin ke level Rp242 per saham. Sehingga, harga perdana saham perdana UNTD di atas harga penawaran awal yang ditetapkan di Rp240 per saham.

Frekuensi transaksi saham UNTD saat pembukaan perdagangan sebanyak 2.715 kali dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 394.047 saham. Nilai transaksi (turnover) UNTD pagi ini pun tembus Rp9,58 miliar.

"Kesuksesan perseroan dalam melakukan inovasi pada motor listrik dapat menjadi salah satu milestone untuk Perseroan mengembangkan produk-produk kendaraan listrik berbasis baterai lainnya di masa depan," ujar Direktur UNTD Andrew Mulyadi di Gedung BEI pada Rabu, (7/2/2024).

Dalam aksi korporasi ini, UNTD menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT BRI Danareksa Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Di lain sisi, saham MPIX mencatatkan kenaikan 24,63% pada debut perdagangan pagi ini, atau naik 66 poin ke level Rp334 per saham. Sehingga, harga perdana saham perdana UNTD di atas harga penawaran awal yang ditetapkan di Rp268 per saham.

Adapun, frekuensi transaksi saham MPIX saat pembukaan perdagangan sebanyak 2.333 kali dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 133.853 saham. Nilai transaksi (turnover) MPIX pagi ini pun tembus Rp4,47 miliar.

Dalam aksi korporasi ini, MPIX menunjuk PT RHB Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Rencana Penggunaan Dana

Dalam pencatatan perdana saham, UNTD melepas sebanyak-banyaknya 1,66 miliar (1.666.666.700) saham dengan nominal Rp25 per saham atau mewakili 25% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. 

Alhasil, dengan harga penawaran awal Rp240 per saham, maka UNTD berpeluang meraih dana segar maksimal Rp400 miliar dari hasil IPO.

Mengacu prospektus IPO, seluruh dana IPO akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja untuk membeli bahan baku sepeda motor listrik dan E-Moped, antara lain untuk pembelian frame, baterai, dinamo, wheel-set, multi information display (spidometer digital, GPS), brake system, dan suspensi.

Sementara itu, MPIX melepas maksimal 312,5 juta saham dengan nominal Rp20 per saham atau mewakili 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Dengan harga penawaran awal sebesar Rp268 per saham, maka MPIX berpeluang meraih dana segar maksimal Rp83,75 miliar.

Dana hasil IPO MPIX sekitar 89% akan digunakan untuk pembiayaan modal kerja, termasuk pembelian persediaan produk digital, gaji karyawan, biaya pemasaran, dan sewa server.

Selanjutnya, sekitar 11% dana IPO akan digunakan untuk akan digunakan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) berupa renovasi dan sewa hub dalam rangka menunjang rencana jangka panjang perseroan.

Sebagai pemanis IPO, MPIX juga menerbitkan 156,25 juta waran seri I dan diberikan secara cuma-cuma. Setiap pemegang 2 saham baru berhak memperoleh 1 waran seri I perseroan.

Adapun, setiap waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan Rp850. Alhasil, total pelaksanaan waran seri I MPIX sebesar Rp132,81 miliar.

Dana yang diperoleh dari waran seri I sekitar 44% akan digunakan untuk pembiayaan modal kerja berupa pembelian persediaan. Sisanya digunakan untuk capex guna ekspansi bisnis, termasuk pembelian tanah, pembangunan kantor pusat, pengadaan perangkat komputer dan furnitur, serta kendaraan operasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper