Bisnis.com, JAKARTA - Produsen sepeda dan motor listrik merek United Bike, PT Terang Dunia Internusa Tbk. (UNTD) membidik ekspor motor listrik ke wilayah Asia Tenggara atau Asean setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, (7/2/2024).
Direktur UNTD Andrew Mulyadi mengatakan, untuk sepeda, perseroan sudah sejak lama mengekspor ke wilayah Eropa, Amerika, hingga Asia. Sedangkan untuk motor listrik UNTD baru melakukan ekspor ke Malaysia.
"Kami ada kerja sama dengan distributor di Malaysia, dan juga ada assembling bersama di sana. Sejauh ini ekspor baru 1.000 unit, tapi target tahun ini 2.000-3.000 unit di Malaysia," ujar Andrew saat ditemui di Gedung BEI, Rabu, (7/2/2024).
Setelah Malaysia, perluasan pangsa pasar ekspor UNTD di wilayah Asia Tenggara ditargetkan rampung pada tahun ini.
"Tentu di tahun ini kami pemasarannya lah ya, marketing kami pertama ke negara tetangga di Asean seperti Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam," jelasnya.
Ke depan, UNTD juga menargetkan perluasan diler dan distributor. Andrew mengatakan, pada tahun 2024 minimal satu distributor memiliki 10 diler. Terkait belanja modal (capex) UNTD menyiapkan Rp50 miliar untuk penambahan mesin-mesin produksi.
Baca Juga
Secara terperinci, perseroan juga memiliki jaringan distribusi yang luas dengan 490 diler United Bike serta 26 diler dan 49 sub diler United E-Motor.
Adapun, UNTD memproduksi sepeda, sepeda listrik, e-Moped, dan motor listrik. Tipe sepeda dan sepeda listrik yang dimiliki oleh TDI beragam mulai dari folding bike, mountain bike, Road Bike, dan lain lain. Untuk motor listrik.
Untuk sepeda motor listrik, UNTD telah memiliki 4 tipe e-Motor yaitu MX-1200, T-1800, TX-1800, dan TX-3000, dengan spesifikasi yang paling tinggi adalah TX-3000.
Dalam pencatatan perdana saham hari ini, UNTD melepas sebanyak-banyaknya 1,66 miliar (1.666.666.700) saham dengan nominal Rp25 per saham atau mewakili 25% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.
Alhasil, dengan harga penawaran awal Rp240 per saham, maka UNTD berpeluang meraih dana segar maksimal Rp400 miliar dari hasil IPO.
Mengacu prospektus IPO, seluruh dana IPO akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja untuk membeli bahan baku sepeda motor listrik dan E-Moped, antara lain untuk pembelian frame, baterai, dinamo, wheel-set, multi information display (spidometer digital, GPS), brake system, dan suspensi.