Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pariwisata PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA) menorehkan kinerja gemilang sepanjang 2023 setelah berhasil membukukan kenaikan laba bersih dan pendapatan.
Berdasarkan laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), PJAA membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp235,17 miliar atau melesat 152,48% dibanding tahun 2022 sebesar Rp154,22 miliar.
Meroketnya laba bersih perseroan didorong oleh kenaikan pendapatan 132,98% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp1,27 triliun dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp957,87 miliar.
Secara rinci, pendapatan terbesar PJAA ditopang dari segmen pariwisata yang berkontribusi Rp1,01 triliiun, kemudian segmen real estat sebesar Rp131,46 miliar, dan perdagangan dan jasa Rp141,62 miliar. Adapun pendapatan tersebut dikurangi biaya eliminasi Rp9,33 miliar.
Segmen pariwisata PJAA meliputi pengelolaan kawasan wisata, pertunjukan keliling, dan penginapan wisata. Kemudian segmen real estat merupakan pembangunan, penjualan dan penyewaan properti. Sedangkan segmen perdagangan dan jasa PJAA mencakup penjualan barang dagangan, jasa sarana transportasi laut, serta pengelolaan restoran dan air bersih.
Seiring melonjaknya pendapatan, beban pokok pendapatan dan beban langsung juga ikut meningkat 139,39% menjadi Rp576,88 miliar pada 2023 dibanding periode sama tahun 2022 sebesar Rp413,86 miliar.
Baca Juga
Alhasil, laba bruto perseroan melonjak 128,11% menjadi Rp696,95 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp544,01 miliar.
Berdasarkan neraca, total aset PJAA sepanjang 2023 menurun menjadi Rp3,74 triliun hingga 31 Desember 2023 dibanding posisi akhir 2022 sebesar Rp3,89 triliun.
Liabilitas perseroan juga turun jadi Rp2,07 triliun dibanding akhir Desember 2022 sebesar Rp2,33 triliun. Sementara ekuitas tercatat naik menjadi Rp1,66 triliun dibanding akhir 2022 sebesar Rp1,56 triliun.
Pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (1/2/2024), saham PJAA terpantau naik 2,06% atau 20 poin ke level Rp990. Sebanyak 2,34 juta saham PJAA ditransaksikan dengan nilai Rp2,33 miliar dan frekuensi transaksi 607 kali.
Price to earnings ratio (PER) PJAA berada di 6,96 kali, sedangkan price to book value (PBVR) 0,95 kali. Kapitalisasi pasar perseroan mencapai Rp1,58 triliun.
Selama 3 bulan terakhir saham PJAA telah menguat 5,88%, sementara dalam rentang 6 bulan, saham JSMR telah melonjak sebanyak 7,61%.