Bisnis.com, JAKARTA - Salah satu direksi PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA) mulai melakukan aksi beli terhadap saham perseroan pada awal tahun 2024.
Dalam laporannya ke Bursa Efek Indonesia, manajemen Ancol menyebutkan salah satu direksinya, Cahyo Satriyo Prakoso, melakukan pembelian saham PJAA sebanyak 15.000 saham di harga Rp995. Oleh karena itu, nilai transaksi yang berlangsung pada 23 Januari 2024 tersebut mencapai Rp14,92 juta.
"Cahyo Satriyo Prakoso pun memegang 15.000 saham PJAA dari sebelumnya 0," papar manajemen Ancol, Selasa (30/1/2024).
Saham PJAA naik 1,06% atau 10 poin menjadi Rp955 pada hari ini per pukul 13.58 WIB. Kapitalisasi pasarnya Rp1,53 triliun dengn valuasi PER 6,71 kali dan PBV 0,91 kali. Saham PJAA naik 0,53% sepanjang 2024, dan 32,64% dalam setaun terakhir.
Sementara itu, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA) berencana melebarkan sayapnya dengan menjadi pengembang lahan mulai 2024. Untuk proyek tersebut, PJAA menargetkan belanja modal Rp2 triliun.
Target belanja modal atau capital expenditure (capex) tersebut melesat dari target capex tahun ini yang hanya Rp251 miliar.
Baca Juga
Direktur Utama PJAA Winarto menyebutkan lini bisnis Ancol terbagi menjadi dua, pertama recurring income dengan mengelola kawasan rekreasi ini seluas kurang lebih 160 hektare. Lalu yang kedua adalah pengembangan properti.
Pada 2023, Ancol sudah bisa mulai kembali bangkit dari kondisi terpuruk saat pandemi dan mencatatkan kinerja positif. Namun, menurut Winarto, pertumbuhan kinerja tersebut baru separuh dari yang ditargetkan.
"Terkait dengan Ancol, sekarang ini baru berjalan separuh dari kinerja kita relatif jadi lebih baik, bagaimana kalau di gaspol, pasti akan lebih baik lagi. Oleh karena itu, ke depan, 2024 termasuk, kita akan melakukan pengembangan dalam konteks menjadi land developer," ujarnya, Jumat (22/12/2023).
PJAA rencananya akan melakukan perluasan kawasan, kata Winarto, didukung oleh pemerintah yang sudah mengatur semua dengan jelas dan lebih baik.
"Reklamasi sudah tidak ada yang alergi lagi, Pemerintah mengatur secara jelas hak, kewajiban, dan perizinan, sehingga memungkinkan kita sebagai korproasi melakukan pekerjaan pengembangan lebih besar, dan aman itu kita akan mulai tahun depan," imbuhnya.
Untuk proyek pengembangan lahan tersebut, PJAA akan memerlukan dana sekitar Rp2 triliun tahun depan. Dana tersebut akan dipersiapkan secara bertahap, bersumber dari kantong sendiri atau dengan membuka kemitraan.
"Nanti kami ikuti investor forum, dan roadshow untuk menawarkan kerja sama," jelasnya.
Dalam publikasinya, manajemen Pembangunan Jaya Ancol menjelaskan pendapatan per November 2023 mencapai Rp1,12 triliun, naik 36% year on year (yoy). Hal itu seiring dengan pertumbuhan pengunjung hingga 9,86 juta orang yang melewati gerbang Ancol.
Jumlah pengunjung naik signifikan dari 2022 sejumlah 7,80 juta orang, 2021 sejumlah 3,52 juta orang, dan 2020 sejumlah 3,78 juta orang. Namun, jumlah pengunjung belum mencapai level pra pandemi Covid-19, yakni 18,90 juta pengunjung pada 2019.
"Kinerja perseroan pulih tercermin dari penguatan profit dengan capaian laba bersih Rp198,6 miliar per November 2023, naik 44% yoy," papar manajemen Ancol, dikutip Rabu (20/12/2023).
Ancol merupakan BUMD dengan struktur kepemilikan saham Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 72%, PT Pembagunan Jaya 18,01%, dan masyarakat 9,99%. Segmen usaha Grup Ancol terdiri dari properti, MICE, pariwisata, kuliner, dan resort.
Ke depannya, perseroan berkomitmen untuk selalu melakukan inovasi yang berkelanjutan termasuk dalam bidang usaha properti di tahun 2023 ini. PJJA meneruskan proyek inovasi Tugu Permai, yakni small office home office (SOHO) mulai Rp900 jutaan dan program revitalisasi fasilitas Marina eksisting
Di sektor rekreasi, PJAA melakukan perbaikan layanan inner transportation Ancol dengan kendaraan ramah lingkungan, penyediaan alternatif parkir kendaraan di area rekreasi, menyediakan EV charging station.
Selanjutnya, PJAA mengembangkan New Cottage Paus Putri Duyung; cottage berkapasitas 6 orang dengan 3 kamar tidur dan terdapat kolam renang private.
Ada pula Sun Bear Exhibit, yang merupakan inovasi baru di Samudra Ancol berupa exhibit beruang madu. Area ini dapat bertujuan untuk memberikan edukasi kepada pengunjung Samudra Ancol da dijadwalkan mulai beroperasi akhir tahun 2023