Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pariwisata PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA) membukukan kenaikan laba bersih dan pendapatan sepanjang Januari-November 2023 seiring dengan pertumbuhan pengunjung.
Dalam publikasinya, manajemen Pembangunan Jaya Ancol menjelaskan pendapatan per November 2023 mencapai Rp1,12 triliun, naik 36% year on year (yoy). Hal itu seiring dengan pertumbuhan pengunjung hingga 9,86 juta orang yang melewati gerbang Ancol.
Jumlah pengunjung naik signifikan dari 2022 sejumlah 7,80 juta orang, 2021 sejumlah 3,52 juta orang, dan 2020 sejumlah 3,78 juta orang. Namun, jumlah pengunjung belum mencapai level pra pandemi Covid-19, yakni 18,90 juta pengunjung pada 2019.
"Kinerja perseroan pulih tercermin dari penguatan profit dengan capaian laba bersih Rp198,6 miliar per November 2023, naik 44% yoy," papar manajemen Ancol, dikutip Rabu (20/12/2023).
Ancol merupakan BUMD dengan struktur kepemilikan saham Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 72%, PT Pembagunan Jaya 18,01%, dan masyarakat 9,99%. Segmen usaha Grup Ancol terdiri dari properti, MICE, pariwisata, kuliner, dan resort.
Ke depannya, perseroan berkomitmen untuk selalu melakukan inovasi yang berkelanjutan termasuk dalam bidang usaha properti di tahun 2023 ini. PJJA meneruskan proyek inovasi Tugu Permai, yakni small office home office (SOHO) mulai Rp900 jutaan dan program revitalisasi fasilitas Marina eksisting
Baca Juga
Di sektor rekreasi, PJAA melakukan perbaikan layanan inner transportation Ancol dengan kendaraan ramah lingkungan, penyediaan alternatif parkir kendaraan di area rekreasi, menyediakan EV charging station.
Selanjutnya, PJAA mengembangkan New Cottage Paus Putri Duyung; cottage berkapasitas 6 orang dengan 3 kamar tidur dan terdapat kolam renang private.
Ada pula Sun Bear Exhibit, yang merupakan inovasi baru di Samudra Ancol berupa exhibit beruang madu. Area ini dapat bertujuan untuk memberikan edukasi kepada pengunjung Samudra Ancol da dijadwalkan mulai beroperasi akhir tahun 2023
Pada perdagangan hari ini, Rabu (20/12/2023) pukul 10.52, saham PJAA terpantau turun 1,61% atau 15 poin ke level Rp915. Transaksi saham PJAA mencapai Rp462,24 juta dan frekuensi transaksi 132 kali.
Price to earnings ratio (PER) PJAA berada di 6,43 kali, sedangkan price to book value (PBVR) 0,88 kali. Kapitalisasi pasar perseroan mencapai Rp1,46 triliun.
Selama 3 bulan terakhir saham PJAA telah menguat 12,27%, sementara dalam rentang 6 bulan saham PJAA telah naik sebanyak 27,08%.