Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tokopedia Pindah Kendali ke Tiktok, GOTO Tadah Recurring Income

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan menerima recurring income dari Tokopedia pada setiap kuartal sekalipun kendali telah berpindah ke Tiktok.
Annisa Kurniasari Saumi,Pandu Gumilar
Kamis, 1 Februari 2024 | 08:00
Pengemudi gojek mengambil paket barang yang dibeli dari Tokopedia di salah satu gudang Jakarta, Senin (24/5/2021). - Bloomberg/Dimas Ardian
Pengemudi gojek mengambil paket barang yang dibeli dari Tokopedia di salah satu gudang Jakarta, Senin (24/5/2021). - Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan menerima recurring income dari Tokopedia pada setiap kuartal sekalipun kendali telah berpindah ke Tiktok.

Transaksi pengambil alihan pengendali atas Tokopedia dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) ke TikTok telah rampung. Dengan demikian, porsi kepemilikan GOTO ke Tokopedia menyusut menjadi 25%.

Dalam keterbukaan informasi yang diterbitkan oleh GOTO, disebutkan bahwa 75,01% saham Tokopedia resmi dimiliki TikTok.  Lalu sisa 24,99% saham tetap dimiliki oleh GOTO. Sebagai informasi, saham yang diserap oleh Tiktok adalah saham baru yang diterbitkan oleh Tokopedia.

Dengan begitu, saham Tokopedia yang semula berjumlah 12,72 juta bertambah menjadi 50,91 juta. Tiktok menyerap sebanyak 38,19 juta saham baru.

Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo mengatakan transaksi kerja sama dengan TikTok melalui Tokopedia akan terus memberikan manfaat kepada Indonesia dan para pelaku UMKM

“Ini juga merupakan langkah besar bagi Grup GoTo. Setelah mencapai EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal keempat 2023, kami akan mengakselerasi pertumbuhan kami, salah satunya melalui dukungan dan kerjasama dengan ekosistem mitra bisnis perseroan,” tegasnya dalam keterangan resmi, Kamis (1/2/2024).

Dia menambahkan dengan adanya perbaikan arus kas GoTo, Goto akan mengoptimalkan penggunaan modal dan sedang menyusun rencana alokasi modal ke depan.

“Rencana tersebut mencakup beberapa inisiatif termasuk kemungkinan dilakukannya pembelian kembali (buyback) saham, di mana hal ini akan bergantung pada persetujuan regulator dan pemegang saham,” jelasnya.

Direktur Eksekutif, E-commerce, TikTok Indonesia, Stephanie Susilo menambahkan pihaknya bangga bisa secara resmi menyambut Tokopedia, beserta para pemangku kepentingan dan seluruh karyawan. “Kami memandang momen ini sebagai sebuah capaian penting dalam mewujudkan komitmen kami berkontribusi lebih jauh untuk Indonesia, para pelaku UMKM, dan pertumbuhan ekonomi digital bersama dengan GoTo sebagai mitra kami,” katanya.

Adapun setelah terjadi pengambil alihan pengendali, GOTO akan tetap menerima komisi setiap transaksi gross merchandise value (GMV). Dengan begitu, emiten teknologi itu akan mendapatkan recurring income pada setiap kuartal tanpa perlu menanggung beban operasional Tokopedia.

Tokopedia yang mendapatkan induk semang anyar yakni Tiktok, juga menerima komitmen dukungan sampai dengan US$1 miliar atau setara dengan Rp15,3 triliun.

Sebagai informasi transaksi investasi TikTok ke Tokopedia terbagi menjadi tiga skema. Pertama, Tokopedia membeli aset TikTok Shop yang beroperasi di Indonesia senilai US$340 juta atau setara Rp 5,3 triliun (asumsi kurs Rp 15.700/US$).

Kedua, Tiktok melalui TikTok Nusantara (SG) Pte. Ltd mengambilbagian 75,01% saham baru yang diterbitkan Tokopedia senilai US$ 840 juta atau setara Rp 13,2 triliun.

Adapun ketiga, Tokopedia akan memperoleh Promissory Notes dari TikTok senilai US$ 1 miliar atau setara Rp 15,5 triliun yang nantinya akan dijadikan sebagai modal kerja.

“Dalam rangka kebutuhan pendanaan Tokopedia, TikTok berjanji untuk membayar, melalui satu atau lebih tahapan, dalam jumlah pokok sebesar US$1 miliar. Kewajiban pembayaran Promissory Note ini akan timbul setelah transaksi saham diselesaikan oleh para pihak,” tulis keterbukaan informasi GOTO.

Tokopedia Pindah Kendali ke Tiktok, GOTO Tadah Recurring Income

Era Baru GOTO dan Tokopedia

Sebelumnya, CEO GOTO Patrick Walujo mengatakan GOTO telah melakukan perubahan mendasar dalam cara mereka melakukan bisnis. Dari perspektif keuangan, kata dia, GOTO berada dalam posisi terbaik sepanjang masa. 

"Saya akan mengatakan kinerja kami berada dalam posisi terbaik sepanjang masa dan saya tersenyum. Saya tidak memiliki kekhawatiran," kata Patrick dalam DealStreetAsia Indonesia PE-VC Summit, di Jakarta, Kamis (25/1/2024). 

Hanya saja, kata Patrick, dirinya tak bisa menjelaskan secara lebih detail mengenai kinerja GOTO di kuartal IV/2023, karena GOTO merupakan perusahaan publik yang belum mengeluarkan laporan keuangannya.

Adapun Research Analyst Deutsche Bank ReenaVerma Bhasin dalam risetnya memperkirakan GOTO akan mencetak pendapatan sebesar Rp14,67 triliun sepanjang 2023, dengan EBITDA mencapai negatif Rp8,05 triliun. Kerugian bersih GOTO diperkirakan akan berkurang menjadi Rp11,2 triliun di 2023, dari Rp39,5 triliun di sepanjang 2022. 

Deutshce juga memberikan rekomendasi sell pada saham GOTO, dan menghargai saham GOTO pada harga Rp50 per saham pada 2024. 

----------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper