Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) resmi masuk dalam jajaran IDX30 dan IDX45 periode 1 Februari - 31 Juli 2024.
Direktur Keuangan Pertamina Geothermal Energy Nelwin Aldriansyah mengatakan setelah PGEO masuk dalam indeks, maka diharapkan likuiditas akan semangkin meningkat terutama dari reksa dana yang melakukan rebalancing portofolionya.
"Kami berharap likuiditas PGEO akan semakin meningkat, terutama dari index funds yang melakukan rebalancing portofolio indexnya," kata Nelwin kepada Bisnis, Minggu (28/1/2024).
Newlin menjelaskan dengan nilai pasar saham atau bobot PGEO sekitar 0,29% dari total nilai Indeks LQ45, keberadaan PGEO memberikan kontribusi yang signifikan terhadap dinamika indeks tersebut. Kehadiran saham PGEO di Indeks LQ45 memperkuat fokus pasar modal terhadap investasi berkelanjutan.
Hal ini, kata Nelwin, menandakan bahwa ketertarikan investor pada emiten-emiten sektor EBT sangat tinggi dan ini menjadi sinyal positif yang patut disyukuri. Masuknya saham PGEO dalam Indeks LQ45 menandai dorongan positif terhadap transisi energi di Indonesia sekaligus membuka peluang baru bagi PGEO untuk terus memberikan dampak positif dalam sektor EBT.
Selain Indeks LQ45, PGEO juga terdaftar dalam Indeks IDX30, IDX80, serta KOMPAS100. Dengan pencapaian ini, PGEO memandang masa depan dengan optimisme sebagai motor penggerak utama dalam perubahan menuju energi berkelanjutan di Indonesia.
Baca Juga
Pada perdagangan Jumat (26/1/2024) saham PGEO parkir di level Rp1.320 per saham. Posisi naik 5,18%, sepanjang perdagangan saham PGEO bergerak di level Rp1.275 hingga Rp1.500 per saham.
Secara year to date, saham PGEO telah naik 12,8%. Dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp54,64 triliun, PGEO memiliki PER sebesar 19,82 kali dan PBVR sebesar 1,82 kali.