Bisnis.com, JAAKRTA - Dua emiten telekomunikasi yaitu PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison memiliki proyek data center masing-masing. Lalu, bagaimana prospek dari bisnis data center ini ke masing-masing kinerja TLKM dan ISAT?
Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Andi menuturkan peluang bisnis pengembangan data center di Indonesia masih sangat besar. Hal ini mengingat target pemerintah untuk total kapasitas data center hingga 2030 mencapai 22.000 watt.
Oktavianus mencatat, TLKM membukukan pendapatan dari data center tumbuh 9,1% secara tahunana hingga 9 bulan 2023 menjadi Rp1,4 triliun, dengan mengelola 32 data center.
"Kami menilai dengan jumlah pengguna TLKM sebanyak 158,3 juta pengguna masih akan membuat kebutuhan data center akan besar ke depannya," kata Oktavianus, dikutip Minggu (21/1/2024).
Di sisi lain, lanjut Oktavianus, pihaknya melihat strategi ISAT menjual 46 pusat datanya ke BDx menjadi kolaborasi kemitraan yang akan mempercepat transformasih digital.
"Kami meyakini akan memberikan dampak positif untuk ISAT, mengingat jumlah pengguna yang mencapai 99,4 juta atau tumbuh 0,8% per 9 bulan 2023," ucapnya.
Baca Juga
Sebelumnya, SVP Corporate Communication & Investor Relation TLKM Ahmad Reza menuturkan TLKM menargetkan untuk mencapai kapasitas data center hingga 400 MW pada 2030. Saat ini, TLKM memiliki total kapasitas data center sebesaar 69 MW.
"Target untuk mencapai kapasitas hingga 400 megawatt pada tahun 2030 adalah langkah TelkomGroup melalui NeutraDC untuk berupaya menjadi salah satu pemain besar industri data center dan teknologi," ucap Reza.
Sementara itu, ISAT diketahui baru saja mengumumkan BDx Indonesia mengakuisisi portofolio edge siter dan carrier neutral colocation atau data center ISAT.
Dalam penjualan data center tersebut, ISAT akan menyewa kembali puluhan data center kepada BDx Indonesia dengan nilai transaksi mencapai Rp2,6 triliun.
CEO Indosat Vikram Sinha menuturkan penjualan ini dilakukan lantaran ISAT harus terus berinvestasi membuat data center berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) tersedia di seluruh Indonesia.
--------------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.