Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayapada (MAYA) Punya Dato Sri Tahir Pimpin Top Losers Sepekan

PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA) milik Dato Sri Tahir terpantau memimpin top losers alias menjadi saham paling boncos selama sepekan.
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten milik konglomerat Dato Sri Tahir, PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA) terpantau memimpin top losers alias menjadi saham paling boncos selama sepekan periode 15-19 Januari 2024.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), ada 10 emiten yang menduduki top losers sepekan, di antaranya yaitu MAYA, Sepatu Bata (BATA) hingga saham TBIG milik Grup Saratoga.

PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA) terpantau menduduki nomor wahid top losers dengan ambles 30,07% dan parkir di posisi Rp214 pada Jumat, (19/1/2024) dibanding sepekan sebelumnya yang berada di level Rp306 per saham.

Berdasarkan catatan Bisnis, selama sepekan ini investor asing tercatat melepas kepemilikannya di saham MAYA, seiring aksi rights issue perseroan. Beberapa di antaranya yakni Chatay Life Insurance, Liang Xian Ltd, dan Galasco Investments Ltd.

Di posisi selanjutnya ada PT Pionerrindo Gourmet International Tbk. (PTSP) yang anjlok 30% sepekan ke posisi Rp2.240 per saham. Disusul PT Grahaprima Sukses Mandiri Tbk. (GTRA) yang turun 26,67% ke level Rp242 per saham.

PT Sepatu Bata Tbk. (BATA) juga terpantau menduduki top losers dengan penurunan 25,93% sepekan ke posisi Rp100 per saham. Diikuti PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk. (SMLE) yang turun 17,53% ke posisi Rp183 per saham.

Kemudian, PT Pacific Strategic Financial Tbk. (APIC) juga terkoreksi 14,75% ke level Rp1.300 per saham. Menyusul PT Carsurin Tbk. (CRSN) yang turun 12,50% ke posisi Rp105 per saham.

Beberapa emiten yang menghuni jajaran top losers lainnya yaitu PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) milik Grup Saratoga yang turun 12,02% ke level Rp1.830 per saham. Diikuti PT M Cash Integrasi Tbk. (MCAS) yang turun 11,55% ke Rp4.290, dan PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. (AHAP) yang turun 11,46% ke posisi Rp85 per saham.

Seiring dengan pelemahan emiten-emiten yang menduduki top losers tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini mengalami penurunan 0,19% menjadi 7.227,402 per Jumat, (19/1/2024) dari 7.241,138 pada penutupan pekan lalu.

BEI juga mencatat peningkatan tertinggi dalam sepekan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian saham, yaitu sebesar 9,22% menjadi Rp10,68 triliun dari Rp9,78 triliun pada sepekan yang lalu.

Kenaikan turut diikuti oleh rata-rata volume transaksi harian saham sebesar 8,57% selama sepekan, menjadi 18,25 miliar lembar saham dari 16,81 miliar lembar saham.

Rata-rata frekuensi transaksi harian saham meningkat sebesar 1,68% menjadi 1.235.025 kali transaksi dari 1.214.622 kali transaksi pada sepekan lalu.  

Kapitalisasi pasar sepekan ini juga mengalami peningkatan, yaitu sebesar 0,60% dari Rp11.420,46 triliun pada sepekan sebelumnya menjadi Rp11.352,54 triliun pada penutupan pekan ini.

Daftar 10 Saham Top Losers Sepekan:

1. MAYA: Rp214 (-30,07%)

2. PTSP: Rp2.240 (-30%)

3. GTRA: Rp242 (-26,67%)

4. BATA: Rp100 (-25,93%)

5. SMLE: RPRp183 (-17,57%)

6. APIC: Rp1.300 (-14,75%)

7. CRSN: Rp105 (-12,50%)

8. TBIG: Rp1.830 (-12,02%)

9. MCAS: Rp4.290 (-11,55%)

10. AHAP: Rp85 (-11,46%).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper