Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Bank Jumbo BBCA, BBRI, dan BMRI Diburu Asing saat IHSG Lesu

Saham BBCA, BMRI, dan BBRI menjadi buruan investor asing saat IHSG mengalami penurunan 0,19% menjadi 7.227,402 pada perdagangan kemarin.
Karyawati beraktivitas di dekat layar pergerakan saham pada salah satu perusahaan sekuritas di Jakarta, Senin (16/10/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di dekat layar pergerakan saham pada salah satu perusahaan sekuritas di Jakarta, Senin (16/10/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Investor asing terpantau memborong saham bank-bank jumbo, seperti BBCA, BBRI, dan BMRI saat IHSG melemah sepekan periode 15-19 Januari 2024. 

Adapun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini mengalami penurunan 0,19% menjadi 7.227,402 per Jumat, (19/1/2024) dari 7.241,138 pada penutupan pekan lalu.

Di posisi teratas saham paling diburu asing ada PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) milik Hartono bersaudara dengan net buy Rp974,3 miliar. Namun, saham BBCA justru terkoreksi 0,77% sepekan ke level Rp9.625 per saham.

Di posisi selanjutnya ada bank BUMN, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan net buy Rp591,3 miliar, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dengan nilai Rp358,7 miliar. Adapun, saham BBRI melemah 0,85% ke Rp5.800, sedangkan saham BMRI turun 0,76% ke Rp6.525.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan aksi beli bersih atau net buy investor asing sebesar Rp6,32 triliun secara year-to-date (ytd) hingga akhir perdagangan Jumat, (19/1/2024). 

"Investor asing pada hari ini [Jumat, 19/1] mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp402,57 miliar dan sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp6,32 triliun," ujar PJS Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad dikutip Sabtu, (20/1/2024).

Saham paling banyak diburu asing selanjutnya yakni, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan net buy Rp164,9 miliar, disusul saham PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) senilai Rp116,3 miliar. Saham TLKM turun 1,75% sepekan Rp3.940, sedangkan saham MAPI melompat 6,87% ke Rp1.945.

Selanjutnya, saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) yang dinakhodai Garibaldi 'Boy' Thohir juga diborong asing senilai Rp106,9 miliar, diikuti saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) dengan net buy Rp96,5 miliar. Saham ADRO turun 2,02% ke Rp2.430, sedangkan saham ARTO naik 2,94% ke level Rp3.500.

Beberapa saham yang paling laris diborong asing selanjutnya yaitu UNTR senilai Rp95,5 miliar, ISAT senilai Rp77,2 miliar, diikuti BRIS Rp47,8 miliar.

BEI juga mencatat peningkatan tertinggi dalam sepekan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian saham, yaitu sebesar 9,22% menjadi Rp10,68 triliun dari Rp9,78 triliun pada sepekan yang lalu.

Kenaikan turut diikuti oleh rata-rata volume transaksi harian saham sebesar 8,57% selama sepekan, menjadi 18,25 miliar lembar saham dari 16,81 miliar lembar saham. 

Rata-rata frekuensi transaksi harian saham meningkat sebesar 1,68% menjadi 1.235.025 kali transaksi dari 1.214.622 kali transaksi pada sepekan lalu. 

Kapitalisasi pasar sepekan ini juga mengalami peningkatan, yaitu sebesar 0,60% dari Rp11.420,46 triliun pada sepekan sebelumnya menjadi Rp11.352,54 triliun pada penutupan pekan ini.

10 Saham Favorit Investor Asing Sepekan:

1. BBCA (Rp974,3 miliar)

2. BBRI (Rp591,3 miliar)

3. BMRI (Rp358,7 miliar)

4. TLKM (Rp164,9 miliar)

5. MAPI (Rp116,3 miliar)

6. ADRO (Rp106,9 miliar)

7. ARTO (Rp96,5 miliar)

8. UNTR (Rp95,5 miliar)

9. ISAT (Rp77,2 miliar)

10. BRIS (Rp47,8 miliar) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper