Bisnis.com, JAKARTA -- PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk. (MPIX), pengembang aplikasi MPStore memilih fokus pengembangan pada psar kota-kota berkembang setelah resmi mengumumkan rencana Initial Public Offering atau IPO sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
CEO dan Founder dari MPStore (MPIX) Aad menjelaskan alasannya memperluas pasar kota pasar berkembang lantaran Indonesia memiliki 76 kota tier 2 yang digelari rising urbanities dan 101 kota tier 3 yang disebut slow adopters. Dia memproyeksikan kedua segmentasi tersebut memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang pesat.
Selain itu, lanjutnya, jumlah kelas menengah yang meningkat, serta infrastruktur digital dan logistik yang berkembang.
"Penetrasi digital untuk bisnis dalam segmen ini masih terhitung rendah, membuka peluang besar bagi MPIX untuk berperan mendigitalisasi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM di Indonesia," ujarnya melalui keterangan resmi, Rabu (17/1/2023).
Sebagai gambaran, industri ekonomi digital Indonesia, khususnya e-commerce, diperkirakan akan mencapai nilai US$130 miliar pada tahun 2025, dipicu oleh pertumbuhan kelas menengah, kepercayaan konsumen terhadap layanan digital, dan penetrasi internet yang kian masif. Selain itu, pasar ritel Indonesia bernilai US$46 miliar pada 2022, didukung oleh ekonomi yang kuat dan jumlah kelas menengah yang terus meningkat.
Namun, dari sekitar 64 juta UMKM di Indonesia, baru sekitar 12 juta yang memanfaatkan teknologi, menyisakan potensi besar untuk penetrasi digital lebih lanjut.
Baca Juga
MPIX menyadari lanskap persaingan yang ketat dalam industri ini. Kompetitor mereka berasal dari berbagai pihak, mulai dari pelaku bisnis serupa, pedagang tradisional, hingga ritel modern. Namun, MPIX mengandalkan keunikan model bisnis B2B2C yang fokus pada segmen UMKM di kota tier 2 & 3, kombinasi layanan yang beragam, serta fokus pada branding dan loyalitas pelanggan.
Di sisi lain, berbeda dari banyak perusahaan teknologi lainnya, MPIX telah membukukan profit sejak awal, meminimalisir ketergantungan pada investasi besar-besaran.
Sebagai informasi, MPIX menawarkan sebanyak 312,5 juta saham biasa dengan nilai nominal Rp20 per saham. Harga penawaran awal ditetapkan dalam kisaran Rp256 hingga Rp268 per saham, berpotensi meraup dana segar hingga Rp83,75 miliar. Dana hasil IPO ini akan dialokasikan sebesar 89% untuk modal kerja, di antaranya untuk pembelian inventory produk digital, gaji karyawan, pengembangan teknologi dan operasional bisnis.
Sisanya sebesar 11% akan digunakan untuk belanja modal berupa renovasi dan sewa tempat (membangun hub / depo) yg akan digunakan sebagai distribution poin dan deploy sales area di 40 titik se Jawa Bali untuk mempererat emotional bonding antara MPStore (MPIX) dengan para UMKM.
Saat ini MPStore, aplikasi besutan MPIX, hadir sebagai platform terintegrasi yang menyediakan berbagai layanan untuk UMKM dan pelaku usaha tradisional. Mulai dari agregator produk digital dan kanal pembayaran, layanan QRIS bagi UMKM, Kasir online, layanan perbankan mini (ATM mini), hingga e-commerce & e-grocery, agen logistik, akses modal (KUR), dan layanan quick commerce (mini web toko). Melalui aplikasi ini, para pelaku usaha dapat menjangkau konsumen secara lebih luas, mengelola bisnis secara efisien, dan membuka pintu menuju dunia digital.