Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Humpus Maritim (HUMI) Ungkap Laba 2023 Tembus Target

PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI) melaporkan raihan laba pada 2023 mencapai US$14,70 juta atau sekitar Rp226,95 miliar.
Emiten pelayaran PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI) melaporkan raihan laba pada 2023 mencapai US$14,70 juta atau sekitar Rp226,95 miliar.
Emiten pelayaran PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI) melaporkan raihan laba pada 2023 mencapai US$14,70 juta atau sekitar Rp226,95 miliar.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pelayaran PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI) melaporkan raihan laba pada 2023 mencapai US$14,70 juta atau sekitar Rp226,95 miliar, melampaui target perseroan.

Tirta Hidayat, Direktur Utama HUMI, menyampaikan pada 2024, HUMI menargetkan adanya pertumbuhan laba bersih usaha sebesar 20,50% seiring dengan penambahan armada kapal. Target itu meneruskan tren positif tahun sebelumnya.

Pada 2023 secara non-audited, laba bersih usaha HUMI sebesar US$14,70 juta atau sekitar Rp226,95 miliar (estimasi kurs Jisdor 29 Desember 2023 Rp15.439 per dolar AS).

"Raihan laba itu meningkat 35% dibandingkan laba bersih pada tahun 2022, dimana manajemen semula menargetkan 20% pada akhir tahun 2023. Namun, hal ini mesti dipastikan melalui Laporan Keuangan Audit yang sedang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik” kata Tirta dalam siaran pers, Senin (15/1/2024).

Di sisi lain, HUMI menganggarkan belanja modal Rp802,50 miliar pada 204 untuk penambahan armada kapal. HUMI telah menargetkan untuk menambah 9 kapal, yang terdiri dari 3 Oil & Chemical Tanker, 1 LNG Vessel, dan 5 Tugboat.

Pembelian Oil & Chemical Tanker tersebut merupakan bentuk strategi ekspansi perseroan dalam memenuhi kebutuhan metanol sebagai bahan bakar nabati yang terus meningkat.

"Ketersediaan kapal pengangkut methanol di Indonesia masih terbatas. Ini menjadi peluang usaha besar bagi HUMI untuk memoneterisasi kelangkaan tersebut,” kata Tirta.

Untuk melakukan akuisisi terhadap 9 kapal, HUMI telah menyiapkan dana anggaran sebesar Rp 802,50 milliar. Selain mengangkut methanol, kapal tanker yang ditargetkan rseroan ini juga bertujuan untuk mengangkut caustic soda dan asam sulfat yang belakangan ini mengalami lonjakan kebutuhan seiring dengan pertumbuhan industri nikel di Indonesia.

Pembelian kapal armada ini juga bertujuan untuk mendukung program pemerintah terutama terkait konservasi energi, dimana pemerintah akan meningkatkan persentase pencampuran bahan bakar nabati dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak solar dari 30% (B30) menjadi 35% (B35).

Bahan dasar B35 sendiri berasal dari sumber daya terbarukan yang dapat ditanam dan bisa mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi. Biodiesel ini juga bisa mengurangi emisi gas buang, termasuk jumlah jelaga dan asap knalpot.

Studi yang dilakukan Departmen Energi dan Pertanian Amerika Serikat menemukan bahwa biodiesel dapat mengurangi emisi karbondioksida bersih sebesar 78%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper