Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deretan Harga Komoditas Memanas Gara-gara Serangan AS di Yaman

Harga CPO, minyak mentah, dan emas kompak melejit setelah militer AS menyerang milisi Houthi di Yaman.
Ilustrasi Refined, bleached, and deodorized (RBD) palm oil sebagai bahan baku minyak goreng/ The Edge Markets
Ilustrasi Refined, bleached, and deodorized (RBD) palm oil sebagai bahan baku minyak goreng/ The Edge Markets

Bisnis.com, JAKARTA – Harga-harga komoditas utama menguat pada akhir pekan di tengah aksi pasukan militer Amerika Serikat dan Inggris membombardir serangan kepada kelompok militan Houthi yang didukung Iran di Yaman.

AS dan Inggris melancarkan serangan udara di seluruh Yaman sebagai pembalasan terhadap pasukan Houthi atas serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah sebagai respons terhadap perang di Gaza. Iran mengutuk serangan AS, dan memperingatkan bahwa hal itu akan memicu ketidakamanan dan ketidakstabilan di wilayah tersebut.

Memanasnya tensi konflik di Timur Tengah berdampak pada harga-harga komoditas. Sepanjang pekan ini, harga CPO berjangka di Bursa Malaysia diperdagangkan lebih tinggi di tengah sentimen positif atas ekspektasi output yang lebih rendah dalam beberapa minggu mendatang, ditambah dengan menguatnya harga minyak mentah.

Secara mingguan, kontrak bulan Januari 2024 naik 90 ringgit Malaysia (RM) menjadi RM3.780 per ton, Februari 2024 bertambah RM156 menjadi RM3.831 per ton, Maret 2024 naik RM174 menjadi RM3.856 per ton, April 2024 naik RM172 menjadi RM3.843 per ton, Mei 2024 naik tipis RM150 menjadi RM3.799 per ton, dan Juni 2024 naik RM123 menjadi RM3.738 per ton.

Sementara itu, harga minyak mentah berjangka Brent berakhir naik 88 sen, atau 1,1%, menjadi US$78,29 per barel pada Jumat (12/1/2024) waktu setempat. Sesi tertingginya sempat lebih dari US$80 per barel.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 66 sen, atau 0,9%, menjadi menetap di US$72,68, mengurangi kenaikan setelah menyentuh level tertinggi tahun 2024 di US$75,25.

Mengutip Reuters, Sabtu (13/1/2024), data inflasi berdasarkan harga produsen indeks (PPI) AS meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga AS lebih awal dari Federal Reserve. Indeks harga produsen untuk permintaan akhir turun 0,1% bulan lalu karena harga barang menurun, sementara harga jasa tidak berubah, yang menjadi pertanda baik bagi penurunan inflasi di bulan-bulan mendatang.

Di pasar logam mulia, harga emas spot naik 1% menjadi US$2.048,21 per troy ounce pada sesi akhir Jumat, setelah naik sebanyak 1,7% pada awal perdagangan.

Emas batangan sebagian besar datar pada minggu ini, namun memperpanjang pergerakannya di atas level US$2.000 hingga hampir sebulan. Emas berjangka AS ditutup melejit 1,6% ke level US$2.051,60.

Pasar Kripto

Harga Bitcoin melemah dari level tertingginya dalam dua tahun karena para pedagang mencerna hasil dari hari pertama perdagangan ETF Bitcoin di Bursa AS.

“Dengan berlalunya hari pertama perdagangan ETF, rasanya pasar kripto telah beralih ke narasi berikutnya,” kata Chris Newhouse, analis DeFi di Cumberland Labs, mengutip Bloomberg, Sabtu (13/1/2024).

Bitcoin tercatat turun sebanyak 10% ke level US$41.469 pada Jumat (12/1/2024). Bitcoin sempat mencapai US$49.000 pada Kamis (11/1/2024) untuk pertama kalinya sejak Desember 2021 setelah hampir selusin ETF mulai diperdagangkan. Sebagian besar mata uang kripto lainnya melemah, dengan SOL dan Avalanche Cardano Solana yang menurun.

Harga saham semua ETF Bitcoin pun turun pada hari perdagangan Jumat.

Penurunan Bitcoin sebagian didorong oleh penjualan saham Grayscale Bitcoin Trust, menurut pendiri SkyBridge Capital Anthony Scaramucci.

“Tampaknya ada banyak penjualan Grayscale,” kata Scaramucci saat wawancara Bloomberg Television.

Manajer dana lindung nilai mengatakan bahwa meja perdagangannya mencatat pemegang saham menjual membukukan kerugian dan beralih ke alternatif biaya yang lebih rendah.

“Menjual satu produk Bitcoin untuk membeli produk lain seharusnya tidak berdampak pada harga Bitcoin,” kata Zach Pandl, direktur pelaksana Grayscale.

Potensi persetujuan ETF Bitcoin spot telah menjadi topik perbincangan sejak kemenangan pengadilan Grayscale musim panas lalu. “Menyusul kenaikan tajam dalam penilaian Bitcoin, wajar jika terjadi aksi ambil untung pada aset tersebut,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Reuters/Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper