Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Nyaris Mendatar saat Bank Besar AS Rilis Laporan Keuangan

Wall Street ditutup hampir mendatar setelah data menunjukkan harga produsen AS (PPI) secara tak terduga turun pada Desember 2023.
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat di Wall Street, New York ditutup nyaris mendatar pada akhir perdagangan Jumat (12/1/2024) waktu setempat karena laporan laba bank yang beragam mengimbangi rilis inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan.

Berdasarkan data Bloomberg, Sabtu (13/1/2024), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,31% atau 118,04 poin ke 37.592,98, S&P 500 naik 0,08% atau 3,59 poin ke 4.783,83, dan Nasdaq menguat tipis 0,02% atau 2,57 poin ke 14.972,76.

Pada Jumat, data menunjukkan harga produsen AS (PPI) secara tak terduga turun pada Desember 2023 karena harga barang seperti makanan dan bahan bakar diesel menurun, sementara harga jasa tidak berubah selama tiga bulan berturut-turut, berbeda dengan angka inflasi konsumen yang lebih tinggi dari perkiraan pada rilis Kamis.

Ekspektasi penurunan suku bunga setidaknya 25 basis poin oleh The Fed pada Maret 2024 naik menjadi 79,5%, menurut FedWatch Tool CME, dari 73,2% di sesi sebelumnya.

Data Jumat juga menyebabkan imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih rendah, meskipun komentar baru-baru ini dari beberapa pejabat bank sentral telah menolak potensi penurunan suku bunga.

“PPI memberi tahu pasar sesuatu yang sedikit berbeda dari CPI. Hal ini meningkatkan kemungkinan bahwa The Fed mempunyai kebebasan dan kejelasan untuk memutuskan menurunkan suku bunga dan pasar saham sebenarnya tidak terlalu peduli selama suku bunga tidak naik secara signifikan,” kata Michael Green, kepala strategi di Simplify Asset Management, mengutip Reuters.

Untuk sepekan, Dow Jones tercatat naik 0,34%, S&P 500 naik 1,84% dan Nasdaq naik 3,09%. Kenaikan S&P merupakan persentase kenaikan mingguan terbesar sejak pertengahan Desember 2023 dan Nasdaq, yang terbesar sejak awal November 2023.

Saham Bank of America turun 1,06% setelah laba kuartal keempatnya menyusut karena bank mengambil biaya satu kali sebesar US$3,7 miliar, sementara peringatan Wells Fargo tentang penurunan pendapatan bunga bersih sebesar 7% hingga 9% pada tahun 2024 membuat saham bank tersebut turun 3,34%.

Di sisi lain, saham Citigroup naik 1,04% setelah melaporkan kerugian kuartal keempat sebesar US$1,8 miliar dan mengatakan pihaknya memperkirakan akan terjadi pengurangan lapangan kerja lebih lanjut.

Saham JPMorgan Chase juga melemah 0,73% setelah melaporkan laba tahunan terbaiknya dan memperkirakan pendapatan bunga lebih tinggi dari perkiraan untuk tahun 2024.

Di sektor penerbangan, saham Delta Air Lines anjlok 8,97% setelah maskapai tersebut menurunkan prospek laba tahunannya.

Adapun saham Tesla juga tergelincir 3,67% setelah memangkas harga beberapa model baru China dan berencana untuk menangguhkan sebagian besar produksi mobil di Berlin.

Secara teknikal Indeks S&P mencatat 37 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan tidak ada titik terendah baru, sedangkan Nasdaq mencatat 134 titik tertinggi baru dan 86 titik terendah baru.

Volume transaksi saham di bursa AS adalah 10,57 miliar lembar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,06 miliar saham untuk sesi perdagangan penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper