Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Melejit saat Militer AS-Inggris Bombardir Houthi di Yaman

Peningkatan risiko geopolitik mendorong harga emas naik, dan pada saat yang sama, bank sentral AS mungkin bersiap untuk mulai memoderasi kebijakan moneter.
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas mengalami pergerakan ekstrim pada pekan ini yang mana sempat turun ke level US$1.800 per ons beberapa hari setelah memecahkan rekor harga tertinggi./Bloomberg
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas mengalami pergerakan ekstrim pada pekan ini yang mana sempat turun ke level US$1.800 per ons beberapa hari setelah memecahkan rekor harga tertinggi./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas global ditutup melejit pada akhir perdagangan Jumat (12/1/2024) waktu setempat karena meningkatnya konflik di Timur Tengah memicu pembelian aset-aset safe-haven.

Harga emas di pasar spot naik 1% menjadi US$2.048,21 per troy ounce pada sesi akhir Jumat, setelah naik sebanyak 1,7% pada awal perdagangan.

Emas batangan sebagian besar datar pada minggu ini, namun memperpanjang pergerakannya di atas level US$2.000 hingga hampir sebulan. Emas berjangka AS ditutup melejit 1,6% ke level US$2.051,60.

AS dan Inggris melancarkan serangan udara di seluruh Yaman sebagai pembalasan terhadap pasukan Houthi yang didukung Iran atas serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah sebagai respons terhadap perang di Gaza. Iran mengutuk serangan tersebut, dan memperingatkan bahwa hal itu akan memicu ketidakamanan dan ketidakstabilan di wilayah tersebut.

“Peningkatan risiko geopolitik mendorong harga emas naik, dan pada saat yang sama, bank sentral AS mungkin bersiap untuk mulai memoderasi kebijakan moneter ketatnya,” kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, mengutip Reuters, Sabtu (13/1/2024).

Adapun data indeks harga produsen (PPI) AS menunjukkan hasil negatif, yang juga merupakan katalis signifikan bagi harga emas.

Harga produsen AS secara tidak terduga turun pada Desember 2023 di tengah penurunan harga barang-barang seperti bahan bakar diesel dan makanan, yang menunjukkan bahwa inflasi akan terus mereda. Namun, data pada hari Kamis menunjukkan harga konsumen AS naik lebih dari perkiraan pada Desember 2023.

Pedagang melihat kemungkinan 80% penurunan suku bunga The Fed pada bulan Maret 2024, menurut alat CME Fedwatch, dibandingkan dengan sekitar 70% peluang yang terlihat sebelum laporan PPI

Emas yang dianggap sebagai tempat berlindung yang aman cenderung menguat pada saat ketidakpastian, sementara suku bunga yang lebih rendah juga meningkatkan daya tarik aset dengan imbal hasil nol (zero-yield).

Logam mulia lain seperti perak di pasar spot naik 1,9% menjadi US$23,20 per ounce.

Sementara itu, platinum melemah 0,5% menjadi US$910,49, turun untuk minggu kedua berturut-turut. Paladium turun 1,3% menjadi US$975,51, jatuh untuk minggu ketiga berturut-turut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper