Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada hari Selasa karena dijegal penguatan dolar AS.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari turun 50 sen atau 0,02% menjadi ditutup pada US$2.033,00 per ounce.
Dalam diskusi yang dimoderatori oleh Rotary Club of Atlanta pada hari Senin, Presiden Federal Reserve Bank of Atlanta Raphael Bostic mengatakan inflasi telah turun lebih dari perkiraannya dan berada dalam jalur untuk mencapai tujuan The Fed sebesar 2 persen, meskipun masih terlalu dini untuk mencapainya. nyatakan kemenangan.
Bostic mengulangi ekspektasinya terhadap dua kali penurunan suku bunga tahun ini, dan mengatakan kepada wartawan bahwa ia memperkirakan penurunan suku bunga pertama akan dilakukan pada kuartal ketiga.
Dalam sambutan yang disiapkan untuk disampaikan pada Konferensi Bankir Komunitas Asosiasi Bankir Carolina Selatan 2024, Gubernur Federal Reserve Michelle Bowman mengatakan pada hari Senin bahwa kebijakan saat ini cukup ketat untuk mencapai target inflasi 2 persen. Namun, dia berpendapat kondisi saat ini tidak tepat untuk penurunan suku bunga.
Setelah pernyataan tersebut, peluang penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan Maret menurun.
Baca Juga
Departemen Perdagangan AS pada hari Selasa melaporkan bahwa defisit perdagangan barang dan jasa AS turun sebesar 2 persen dari revisi 64,5 miliar dolar pada bulan Oktober menjadi 63,2 miliar dolar pada bulan November, sehingga melemahkan harga emas.
Investor sekarang menunggu indeks harga konsumen AS bulan Desember yang akan dirilis pada hari Kamis dan indeks harga produsen AS pada hari Jumat, untuk mengukur kemungkinan arah kebijakan moneter AS ke depan.
Perak untuk pengiriman Maret turun 21,90 sen atau 0,94 persen menjadi ditutup pada US$23,091 per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun US$15,90 atau 1,66% menjadi ditutup pada US$943,50 per ounce.