Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) milik konglomerat Prajogo Pangestu, sekaligus saham ter-cuan pada 2023 hingga kini masih mengalami suspensi.
Sebagai informasi, saham CUAN perdana melantai di Bursa Efek Indonesia setelah IPO pada 8 Maret 2023 di harga Rp220 per saham. Saham emiten batu bara tersebut melesat 6.002% ke level Rp13.425 per saham pada 18 Desember 2023.
CUAN pun menjadi saham dengan kenaikan tertinggi pada 2023. CUAN bahkan berkontribusi mendorong IHSG hingga 55,51 poin dengan kapitalisasi pasarnya yang melesat menjadi Rp151 triliun.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan 2023 dengan berada di level 7.272,79, naik 6,16%. Tanpa CUAN, IHSG bisa jadi ditutup di level 7.217 pada akhir tahun lalu.
Sejatinya, laju saham CUAN tertahan saat momentum window dressing karena saham CUAN disuspensi sejak perdagangan 19 Desember 2023.
Hingga saat ini, saham CUAN masih disuspensi Bursa. Sejak resmi listing, tercatat saham CUAN disuspensi sebanyak 5 kali yakni pada 15 Agustus 2023, 18 Agustus 2023, 7 November 2023, 10 November 2023, dan 19 Desember 2023.
Baca Juga
Sementara itu, Bursa Efek Indonesia memberikan update perihal saham CUAN. BEI masih belum menemukan indikasi pola transaksi yang mengarah kepada tindak pidana pasar modal di atas transaksi perdagangan
Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia Kristian Manullang mengatakan hingga saat ini belum menemukan indikasi pelanggaran tindak pidana pasar modal atas transaksi saham CUAN.
“Masih kita proses jadi belum final tapi in progress,” jelas Kristian saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Senin (8/1/2024).
Lebih lanjut, Kristian mengatakan proses pemeriksaan masih berlangsung dan akan selesai segera mungkin. Jika memang terdapat indikasi tindak pidana pasar modal, maka akan ditindaklanjuti oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, Kristian Manullang mengatakan, pihaknya masih akan memeriksa saham CUAN terkait lonjakan harga yang signifikan. Namun, BEI juga tidak menutup kemungkinan untuk mencabut suspensi CUAN.
“Pasti akan dicabut suspensi, tapi akan kami periksa karena kenaikan sahamnya, dan suspensinya berdekatan,” ujar Kristian saat ditemui di Gedung BEI, Jumat (5/1/2024).
Lebih lanjut Kristian juga menanggapi soal kemungkinan adanya broker yang menaikkan harga saham CUAN. Nantinya, hasil pemeriksaan saham CUAN kemudian akan dilaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Update Akuisisi PTRO
Kendati sahamnya masih mengalami suspensi, aksi korporasi CUAN terus berjalan. Terbaru, manajemen PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) menjelaskan perihal pengambilalihan saham PT Petrosea tbk Tbk. (PTRO).
Emiten Prajogo Pangestu tersebut menjelaskan akan mengambilalih 342,9 (342.925.700) saham PTRO dengan nilai total rencana transaksi Rp940 miliar.
Manajemen CUAN menjelaskan CUAN akann melakukan pengambilalihan sebanyak 342,9 juta saham yang mewakili kurang lebih 34% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam PTRO.
Sejumlah 342,9 juta saham yang diambil alih tersebut tercatat atas nama PT Caraka Reksa Optima. Adapun, Caraka merupakan perusahaan milik konglomerat Robert Nitiyudo Wachjo atau Haji Robert
"Nilai total rencana transaksi adalah sebesar Rp940 miliar, sebagaimana dijelaskan lebih lanjut," ujar manajemen CUAN dalam keterbukaan informasi, Jumat (5/1/2024).
Apabila dihitung nilai per saham, maka CUAN mendapatkan saham PTRO di bawah harga pasar, yakni pada Rp2.741,11 per saham. Pada penutupan perdagangan Senin (8/1/2024), saham PTRO ditutup pada harga Rp5.300.
konglomerat Prajogo Pangestu
Manajemen CUAN menjelaskan batas akhir pemenuhan syarat pembelian ini adalah pada 31 Maret 2024 atau di akhir kuartal I/2024.
Manajemen CUAN menjelaskan rencana transaksi yang akan dilakukan oleh PT Kreasi Jasa Persada (KJP) merupakan strategi jangka panjang KJP sebagai bagian dari grup CUAN yang bertujuan untuk menambah aset KJP dan CUAN.
Rencana transaksi ini juga diharapkan akan memperluas jaringan usaha, serta sebagai bagian dari rencana pengembangan usaha jangka panjang grup CUAN untuk menjadi perusahaan pertambangan dan jasa pertambangan yang terintegrasi.
"Selain itu, rencana transaksi diharapkan akan meningkatkan kinerja operasional menjadi lebih efisien dan efektif dengan mengintegrasikan operasi serta memperkuat portofolio bisnis KJP dan CUAN di sektor pertambangan batu bara, emas, nikel, gas, dan infrastruktur yang telah beroperasi penuh," ujar manajemen.
Manajemen melanjutkan rencana transaksi diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan dukungan positif terhadap kinerja CUAN secara keseluruhan serta untuk mencapai target CUAN agar terciptanya sinergi terbaik yang dapat memperkuat posisi CUAN sebagai salah satu perusahaan di bidang pertambangan yang terintegrasi di Indonesia.
Hal tersebut sejalan dengan rencana pertumbuhan CUAN di bidang pertambangan, jasa pertambangan, dan kegiatan lain yang berkaitan dengan usaha pertambangan.