Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyeksi Bisnis AirAsia (CMPP) Usai Merger Dua Lini Usaha 2024

Maskapai penerbangan PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) menyampaikan proyeksi bisnis terbaru tahun 2024 usai pengumuman merger dua lini usaha.
Armada AirAsia parkir di Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2) di Sepang, Malaysia, Senin (24/8/2020)./Bloomberg-Samsul Said
Armada AirAsia parkir di Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2) di Sepang, Malaysia, Senin (24/8/2020)./Bloomberg-Samsul Said

Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai penerbangan PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) menyampaikan proyeksi bisnis terbaru tahun 2024 usai pengumuman merger dua lini usaha. Adapun, aksi merger tersebut bertujuan untuk mendapatkan akses pembiayaan yang lebih baik di masa mendatang. 

Diberitakan sebelumnya, perusahaan Malaysia Capital A Bhd, induk maskapai penerbangan AirAsia akan menggabungkan divisi bisnis penerbangan hemat biaya (budget carrier) dengan afiliasi penerbangan jarak jauh (long-haul) dalam rangka menyederhanakan operasional perusahaan. 

Rinciannya, Capital A Bhd mengadakan penawaran tidak mengikat untuk menjual unit maskapai penerbangannya di Malaysia dan AirAsia Aviation Group Ltd. — yang terdiri dari anak perusahaannya di Thailand, Indonesia, Filipina, dan Kamboja - kepada AirAsia X Bhd.

Manajemen AirAsia mengatakan, dalam proyeksi pada tahun 2024, AirAsia akan lebih berfokus kepada pemulihan penuh untuk keseluruhan armada pesawat milik perseroan. Nantinya, seluruh maskapai AirAsia akan berdiri di bawah satu perusahaan, yakni AirAsia Aviation Group.

"AirAsia juga berharap untuk dapat mengaktifkan kembali 191 pesawat pada akhir kuartal I/2024, dengan 166 di antaranya sudah kembali beroperasi sebelumnya," tulis manajemen AirAsia dalam keterangan yang diterima Bisnis dikutip Selasa, (9/1/2024).

Sebagaimana diketahui, industri penerbangan tengah menjalani fase pemulihan setelah dihantam pandemi Covid-19 beberapa tahun ke belakang. Namun, AirAsia optimistis dapat menunjukkan pemulihan yang kuat.

"AirAsia memperkirakan kapasitasnya akan pulih hingga 83% pada akhir kuartal pertama 2024 dari sebelum pandemi dan akan terus bertumbuh di masa depan," katanya.

Pemulihan itu juga tecermin dari PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) yang telah mengangkut sebanyak 391.000 penumpang selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024, dari tanggal 19 Desember 2023 hingga 3 Januari 2024, dengan total sebanyak 2.500 penerbangan, baik untuk rute domestik maupun internasional.

Beberapa rute penerbangan domestik favorit penumpang yakni Bali dan Danau Toba, sementara destinasi internasional yang menjadi unggulan adalah Kuala Lumpur, Singapura, dan Bangkok. Tingkat keterisian mencapai 86%, yang didukung oleh sekitar 120 penerbangan tambahan untuk memenuhi permintaan tinggi.

Setelah pengumuman merger dua lini usaha AirAsia Group, saham PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) terpantau naik 0,81% ke Rp124 per saham pada Senin, (8/1/2024), setelah mengalami pelemahan pada pekan pertama 2024.

Adapun, sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan, AirAsia juga mengumumkan dua bos baru, yaitu Chester Voo sebagai Deputy Group Chief Executive Officer (Airline Operations) dan Farouk Kamal sebagai Deputy Group Chief Executive Officer (Corporate) yang memegang peranan penting untuk mempersiapkan grup maskapai ke depan.

Nantinya, Chester Voo akan memimpin kegiatan operasional maskapai yang berfokus pada optimalisasi dan peningkatan efisiensi di seluruh fungsi utama maskapai, serta mengidentifikasi dan mengurangi potensi risiko dalam meningkatkan kinerja keseluruhan maskapai.

Sementara Farouk akan bertanggung jawab atas fungsi-fungsi perusahaan yang melibatkan keuangan, keuangan perusahaan, penyewaan pesawat, hubungan investor, dan strategi. Dia juga akan memberikan pengawasan terhadap audit internal dan manajemen risiko untuk grup penerbangan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper