Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Melemah ke 7.283, Saham AMMN Justru Perkasa

Dari jajaran saham berkapitalisasi pasar jumbo, saham AMMN berhasil menguat 1,16% ke Rp6.550 saat IHSG ditutup merah.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 0,91% dan turun ke level 7.283,57 pada, Senin (8/1/2024). Dari saham berkapitalisasi jumbo milik konglomerat, terpantau hanya AMMN yang menguat, sementara saham TPIA hingga BREN melemah.

Berdasarkan data RTI Business, IHSG melemah 0,91% atau 67,04 poin ke 7.283,57. Sepanjang hari ini, IHSG dibuka di posisi 7.350,75 dan sempat mencapai level 7.393,13.

Tercatat sebanyak 183 saham menguat, 348 saham melemah, dan 243 saham bergerak di tempat. Adapun kapitalisasi pasar atau market cap berada pada level Rp11.667,03 triliun.

Dari jajaran saham berkapitalisasi pasar jumbo atau big cap, tercatat hanya saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) yang menguat 1,16% ke Rp6.550.

Sementara itu, saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) mengalami pelemahan sebesar 7,86% menuju posisi Rp5.275 per saham. Posisi ini diikuti saham PT Barito Renewable Energy Tbk. (BREN) yang menurun 6,57% ke level Rp6.750.

Saham yang menurun lainnya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang melemah 2,17% menuju level Rp5.625 per lembar, saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) turun 1,14% ke posisi Rp3.480.

Adapun saham top gainers pada hari ini dihuni oleh saham PT Bumi Benowo Sukses Sejahtera Tbk. (BBSS) yang melesat 26,44% ke level Rp110. Posisi ini disusul saham PT Citra Nusantara Gemilang Tbk. (CGAS) dengan kenaikan sebesar 24,85% menuju Rp422.

Di sisi lain, penghuni saham paling boncos atau top losers adalah PT Asri Karya Lestari Tbk. (ASLI) yang merosot 32,58%  ke level Rp60. Sementara itu, saham PT Megapolitan Developments Tbk. (EMDE) juga turun 12,82% ke posisi Rp136 per lembar.

Tim analis Phintraco Sekuritas sebelumnya memperkirakan IHSG akan konsolidasi di area 7.350 – 7.400 pada perdagangan hari ini, Senin (8/1/2024). IHSG rawan terkoreksi setelah pada perdagangan Jumat (5/1/2024) ditutup melemah ke level 7.350. IHSG pekan lalu sempat mencatatkan level tertinggi baru. 

“Dari pelemahan tersebut Stochastic RSI melanjutkan penurunan dari overbought area, sehingga IHSG diperkirakan konsolidasi di area 7.350-7.400 pada Senin 8 Januari 2024,” tulis riset yang dipublikasikan Phintraco Sekuritas.

Dari sisi eksternal, Phintraco memandang investor menanti sejumlah data ekonomi salah satunya adalah data Non-Farm Payrolls (NFP) dari Amerika Serikat (AS).

Sementara itu, dari dalam negeri, akan ada rilis data keyakinan konsumen yang diperkirakan naik ke level 124 pada Desember 2023 dari sebelumnya 123.6 bulan November 2023.

Phintraco menilai hal tersebut sesuai dengan ekspektasi yakni konsumsi masyarakat meningkat pada akhir tahun. Sejalan dengan data tersebut, retail sales diperkirakan naik ke 3.5% YoY pada November 2023 dari 2.4% YoY di bulan sebelumnya.

Head Customer Literation and Education dari Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi mengatakan IHSG akan cenderung melemah dengan konfirmasi keberlanjutan penguatan jika breakout supply area di rentang 7.278-7.377 yang terbentuk sejak April 2022.

Adapun, sentimen yang mempengaruhi IHSG pekan depan, dari luar negeri, rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) Desember 2023 yang diperkirakan turun menjadi 3% year-on-year (YoY) dari sebelumnya 3,1% secara tahunan.

“Kami melihat ini akan menjadi sentimen positif untuk pasar seiring dengan menjadi bukti terkendalinya inflasi untuk The Fed agar dapat lebih dovish,” ujar Audi kepada Bisnis.

Dari dalam negeri, rilis data Indeks Keyakinan Konsumen Desember 2023 diperkirakan masih akan berada pada level optimistis. Selain itu, cadangan devisa Indonesia pada Desember 2023 diperkirakan berada di level US$139 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper