Bisnis.com, JAKARTA — Harga saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) sempat menyentuh level all time high pada Rp6.475 pada perdagangan pekan ini.
Hingga penutupan perdagangan Jumat (5/1/2024), saham BMRI ini melonjak 1,18% dari harga pembukaan ke harga Rp6.425 per saham. Saham BMRI juga sempat menyentuh level tertinggi di level Rp6.475.
Dengan harga tersebut, saham BMRI telah mengantungi kenaikan 23,6% sejak stock split tahun lalu. Kapitalisasi pasar BMRI juga ikut terdongkrak ke level Rp599,67 triliun.
Posisi penutupan perdagangan hari Jumat (6/1/2023) menjadi rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH) baru bagi BMRI setelah stock split pada April 2023 lalu. Sebelumnya, harga saham BMRI sempat menyentuh ATH pada perdagangan Kamis (4/1) kemarin setelah ditutup pada harga Rp6.350 per lembar saham.
Head of Investment Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe menuturkan kenaikan harga saham emiten berkapitalisasi pasar terbesar kelima di bursa ini menjadi sinyal positif pergerakan pasar modal, seiring optimisme pasar serta menjadi penanda berakhirnya era suku bunga tinggi.
"Kenaikan saham Himbara terutama BMRI turut membuat IHSG berkinerja baik, dibanding bursa regional. Hal positif tersebut menambah kepercayaan investor global untuk masuk ke pasar modal Indonesia," ujar Kiswoyo dalam keterangannya, dikutip Sabtu (6/1/2024).
Baca Juga
Sebagai informasi, per November 2023 BMRI kembali melanjutkan kinerja yang positif bahkan melebihi ekspektasi pertumbuhan yang dipasang perseroan. Pertumbuhan kredit Bank Mandiri secara bank only per November 2023 telah mencapai 13,65% secara year on year (YoY) menembus Rp1.046,05 triliun.
Pencapaian kredit ini mendorong pertumbuhan aset BMRI secara bank only ke level Rp1.628 triliun, atau naik 8,36% secara tahunan. Dari sisi pendanaan, bank berlogo pita emas ini masih mampu mencatat kenaikan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 6,06% secara YoY.
Meski tumbuh satu digit, kenaikan DPK Bank Mandiri didominasi oleh dana murah yakni giro dan tabungan yang masing-masing tumbuh 10,08% dan 7,21% pada November 2023. Hal ini menandakan, biaya dana Bank Mandiri semakin menurun, yang ditandai oleh kenaikan rasio dana murah (current account saving account/CASA) yang telah menyentuh level 79% secara bank only atau naik 191 basis poin (bps).
Laba bersih Bank Mandiri secara bank only di bulan November 2023 juga tercatat sudah mencapai Rp45,06 triliun atau naik signifikan 29,45% dari posisi tahun sebelumnya yang sebesar Rp34,81 triliun.