Bisnis.com, JAKARTA – Harga Bitcoin mencetak rekor tertinggi baru mendekati level US$112.000 seiring dengan meningkatnya risk appetite dan permintaan dari kalangan institusi serta semakin banyaknya pelaku pasar keuangan tradisional yang merangkul aset kripto tersebut.
Melansir Reuters pada Kamis (10/7/2025), mata uang kripto tersebut sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa atau all time high di US$111.988,90 dan terakhir tercatat menguat 0,4% di posisi US$111.259. Sejak awal tahun, Bitcoin telah menguat lebih dari 18%.
Kenaikan harga bitcoin juga merembet ke aset kripto lainnya. Ether, mata uang digital terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, ikut menguat hingga menyentuh level tertinggi satu bulan di US$2.794,95. Ether terakhir tercatat naik 5,4% ke level US$2.740,99.
Anthony Pompliano, Pendiri dan CEO Professional Capital Management, dalam surat kepada investor menyebut, Bitcoin adalah satu-satunya aset yang justru menjadi semakin rendah risikonya seiring pertumbuhan skala kapitalisasinya.
“Dulu hanya sedikit pengelola modal besar yang bisa mengambil eksposur ketika kapitalisasi pasar Bitcoin masih US$100 miliar–US$200 miliar. Sekarang, dengan kapitalisasi pasar yang sudah diukur dalam triliunan dolar, hampir setiap pengelola modal di dunia dapat masuk ke aset ini,” tambahnya.
Kebijakan pemerintahan Trump yang pro-kripto turut mendukung penguatan aset digital secara keseluruhan, membuka akses modal baru ke sektor tersebut.
Baca Juga
Sebagai contoh, Trump Media & Technology Group, perusahaan yang dijalankan keluarga Presiden AS, berencana meluncurkan exchange-traded fund (ETF) yang akan berinvestasi pada sejumlah token kripto, termasuk bitcoin, ether, solana, dan ripple. Hal ini terungkap dalam dokumen yang diajukan ke otoritas pasar modal AS pada Selasa.
Saham-saham terkait kripto pun turut terkerek naik. Strategy, perusahaan yang turut didirikan oleh Michael Saylor, tokoh utama dalam gerakan treasury bitcoin, naik 4,7% ke posisi US$415,41. Adapun saham Coinbase Global menguat 5,4% ke US$373,85.