Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti favorit Lo Kheng Hong, PT Intiland Development Tbk. (DILD) berencana mengembangkan proyek baru yang berlokasi di Jombang seiring dengan pengembangan proyek eksisting.
Direktur Utama Intiland Development Hendro S. Gondokusumo mengatakan pihaknya berencana mengembangkan bisnis di kawasan Jombang. Kawasan industri ini digadang-gadang akan menjadi salah satu kunci portofolio DILD ke depan.
“Kita mau start lagi, [di] Jombang. Masih dalam perencanaan,” kata Hendro, Jumat (5/1/2024).
Lebih lanjut, Hendro mengatakan selain proyek Jombang yang masih dalam perencanaan, pihaknya akan fokus pada pengembangan proyek yang sudah ada, seperti rumah tapak, rumah susun, kawasan industri maupun alternatif pendapatan dari aset yang telah ada.
Salah satu inisiasi untuk mendulang keuntungan dari aset yang telah ada, DILD menggandeng perusahaan Korea Selatan Saltware untuk pengembangan smart farming. Hal ini merupakan bagian dari strategi pertumbuhan usaha DILD. Melalui kerja sama ini DILD dapat meningkatkan nilai aset dari lahan maupun bangunan yang dimiliki perusahaan.
Setidaknya ada 18 proyek properti yang dimiliki DILD yang berlokasi di Jakarta, Tangerang, dan Surabaya, di antaranya proyek rumah tapak, apartemen, low-rise residential, perkantoran, komersial, SOHO, hingga unit-unit pergudangan.
Baca Juga
Di Surabaya terdapat 6 proyek kategori rumah tapak, apartemen, low-rise residence, perkantoran, komersial, dan SOHO, yang terdiri dari proyek Graha Natura, Plaza Segi 8, Spazio Tower, Praxis, Sumatra36, dan The Rosebay.
Sementara itu, di Jakarta terdapat 9 proyek hunian untuk kategori rumah tapak dan apartemen, di antaranya proyek 1Park Avenue, 1Park Homes, 57 Promenade, Brezza, Regatta, Serenia Hills, South Grove, SQ Res, dan Virya Semanan.
Di Tangerang ada 3 proyek mulai dari rumah tapak, apartemen, komersial, SOHO, hingga unit pergudangan, di antaranya adalah Aeropolis, Talaga Bestari, dan Magnolia Residence.
Adapun, menurut Hendro, pasar properti di Indonesia saat ini masih dalam fase wait and see. Di tengah kenaikan suku bunga serta tahun Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, pembeli atau investor masih menunggu situasi setidaknya hingga Pemilu selesai.