Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Austindo (ANJT) Incar Pertumbuhan Bisnis CPO 2024

Emiten CPO andalan Lo Kheng Hong, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) mengincar pertumbuhan kinerja pada 2024.
Direktur Utama ANJT Lucas Kurniawan. Emiten CPO andalan Lo Kheng Hong, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) mengincar pertumbuhan kinerja pada 2024.
Direktur Utama ANJT Lucas Kurniawan. Emiten CPO andalan Lo Kheng Hong, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) mengincar pertumbuhan kinerja pada 2024.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkebunan andalan Lo Kheng Hong, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) mengincar pertumbuhan kinerja pada 2024 seiring dengan peningkatan harga komoditas CPO dan volume produksi. 

Direktur Utama ANJT Lucas Kurniawan menyampaikan pihaknya optimis prospek industri CPO pada 2024 akan lebih baik dibandingkan dengan 2023. Hal ini disebabkan oleh sejumlah faktor.

Pertama, faktor utama yang akan memengaruhi indutri CPO pada tahun 2024 adalah akibat El Nino yang terjadi pada tahun 2023. El Nino diperkirakan akan berdampak pada penurunan produksi kelapa sawit dalam 1 hingga 2 tahun ke depan sehingga menyebabkan pasokan CPO menjadi lebih terbatas, yang berpotensi meningkatkan harga.

Kedua, kebijakan green energy yang semakin meluas secara global, mengharuskan masing-masing negara untuk mencari sumber energi baru terbarukan, di antaranya biodiesel. Kenaikan permintaan CPO untuk bahan baku biodiesel dapat menjadi katalis positif untuk harga CPO.

"Ketiga, menurut pandangan kami, semakin tinggi permintaan atas produk yang berkelanjutan seiring keluarnya kebijakan EUDR (aturan bebas deforestasi yang diterapkan Uni Eropa), dapat membuat persaingan usaha semakin tersegmentasi. Hal ini memberikan keuntungan tersendiri bagi perusahaan sawit yang telah berkomitmen menjalankan praktik keberlanjutan yang terbaik," paparnya kepada Bisnis baru-baru ini.

Pada 2024, target produksi Tandan Buah Segar (TBS) ANJTmeningkat antara 5%-6% dibanding produksi TBS di 2023. Hal ini didorong oleh peningkatan produksi tanaman muda di perkebunan Papua Barat Daya dan tanaman muda hasil replanting di perkebunan Pulau Belitung dan Sumatera Utara I, serta tanaman prima di perkebunan Kalimantan Barat.

Pada tahun 2024, ANJT akan melanjutkan sejumlah proyek strategis yang dilakukan untuk peningkatan produktivitas, di antaranya proyek laterisasi jalan di perkebunan Papua Barat Daya, program penanaman kembali di PT Sahabat Mewah dan Makmur (SMM) dan PT Austindo Nusantara Jaya Agri (ANJA).

"Diharapkan dengan peningkatan produktivitas, ANJ dapat memaksimalkan laba dengan memanfaatkan harga yang diproyeksikan akan lebih tinggi pada tahun depan," imbuh Lucas Kurniawan.

Sementara itu, ANJT melaporkan pertumbuhan kinerja operasional sepanjang Januari-November 2023.

Dalam laporan operasional 11 bulan 2023,  ANJT mencatatkan pertumbuhan produksi. Produksi tandan buah segar per November 2023 mencapai 814.341 ton, naik 5,37% year on year (yoy) dari 772.779 ton per November 2022.

Produksi CPO juga meningkat 3,84% menjadi 262.866 per November 2023, dibandingkan dengan sebelumnya 253.141 ton.

Sementara itu, produksi palm kernel (PK) turun menjadi 48.303 ton dari sebelumnya 45.700 ton, tetapi produksi palm kernel oil (PKO) naik menjadi 1.392 ton dari sebelumnya 1.007 ton.

"Rerata ekstraksi minyak kelapa sawit [OER] naik menjadi 20,7% per November 2023 dari 20,1% per November 2022," tulis laporan ANJT.

Pada Januari-November 2023 jumlah area perkebunan kelapa sawit yang dimiliki perusahaan mencapai 154.650 hektare (ha). Jumlah area tertanam inti (milik sendiri) 48.602 ha, dan plasma (kemitraan) mencapai 5.005 ha.

Perincian luasan area tertanam terbagi atas 5 lokasi perkebunan, yakni Pulau Belitung 14.306 ha, Sumatera Utara I 9.362 ha, Sumatera Utara II 7.752 ha, Sumatera Selatan 724 ha, Kalimantan Barat 9.051 ha, dan Papua Barat Daya 7.407 ha.

"Jumlah area yang ditanam kembali di Belitung dan Binanga [Sumatera Utara I] per November 2023 mencapai 10.707 ha," dikutip dari laporan tersebut.

Sementara itu, luasan area tanaman yang menghasilkan mencapai 43.400 ha kebun inti, dan 4.947 ha kebun plasma. Luasan kebun produktif naik dari posisi per November 2022 masing-masing 42.271 ha dan 4.123 ha.

Sebagai catatan, Lo Kheng Hong merupakan salah satu pemegang saham publik terbesar ANJT dengan porsi kepemilikan 0,15% dari seluruh saham yang beredar atau setara 5,11 juta saham per akhir 2022. Posisi Lo Kheng Hong berada di peringkat ketiga investor publik setelah PT Prudential Life Assurance sebesar 2,45% dan Budi Yasa 0,73%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper