Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JP Morgan hingga Blackrock Ikuti Patrick Walujo, Abaikan Aksi Jual Mantan Bos GOTO

Beberapa pemodal jumbo seperti JP Morgan hingga Blackrock terus melakukan aksi beli seperti Bos PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) Patrick Walujo.
CEO GOTO Group, Patrick Walujo dalam acara peluncuran aplikasi Gopay di Jakarta, Rabu (26/7/2023) - Youtube Gopay.
CEO GOTO Group, Patrick Walujo dalam acara peluncuran aplikasi Gopay di Jakarta, Rabu (26/7/2023) - Youtube Gopay.

Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa pemodal jumbo seperti JP Morgan hingga Blackrock terus melakukan aksi beli sekalipun mantan bos PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) terus melakukan penjualan di pasar reguler.

Berdasarkan data Bloomberg, JP Morgan mengoleksi 292,26 juta pada perdagangan perdana saham 2024. Dengan demikian, JP Morgan telah memiliki 1,02 miliar saham raksasa teknologi itu.

Akan tetapi aksi beli JP Morgan telah terekam sejak akhir tahun lalu. Secara berkala perusahaan investasi itu telah mengoleksi saham GOTO.

Misalnya saja pada pertengahan bulan lalu, Jumat (15/12/2023), JP Morgan mengoleksi sebanyak 40.779.000 (40,77 juta) lembar saham. Aksi itu berlanjut pada Selasa (19/12) kala portofolio-portofolio kelolaan JP Morgan melakukan pembelian lanjutan 886.500 lembar saham GOTO. Di hari tersebut, saham GOTO diperdagangkan publik pada harga rata-rata Rp88 per saham di pasar reguler.

Sebagai informasi, per akhir November 2023 portofolio-portofolio kelolaan JP Morgan mengantongi secara kolektif 979,19 juta saham GOTO. JP Morgan telah secara agresif mengumpulkan saham GOTO secara senyap dengan total kepemilikan 0,09%.

Adapun pada perdagangan kemarin, Selasa (2/1/2024) saham GOTO menguat sebesar 1,16% atau 1 poin ke Rp87. Saham raksasa teknologi itu diperdagangkan sebanyak 13.780 kali dengan jumlah saham yang beredar 1,03 miliar. Adapun nilai transaksi itu diperkirakan sebesar Rp88,6 miliar.

Selain JP Morgan, beberapa investor asing lain juga telah melakukan akumulasi saham pada pekan lalu, (29/12/2023). Misalnya Blackrock yang mengeruk 31,85 juta saham dengan total kepemilikan saham GOTO saat ini sebesar 23,26 miliar atau setara 2,02%.

Teranyar adalah Franklin Resources Inc. sebanyak 464,47 juta saham yang memiliki total saham 470 juta atau setara dengan 0,04%

Strategi serupa dilakukan oleh Nomura Holdings Inc dan State Street Corp pada tanggal yang sama dengan masing-masing pembelian sebesar 38,91 juta saham dan 10,78 juta saham. State Street Corp saat ini menggenggam 1,36 miliar saham atau setara 0,12%.

Di sisi lain beberapa mantan petinggi GOTO kerap melakukan penjualan saham di pasar reguler seperti Andre Soelistyo, William Tanuwijaya dan Kevin Bryan Aluwi. Berdasarkan data registrasi pemegang saham Andre memiliki total saham 9,9 miliar atau 0,83 persen dan William mempunyai 20,64 miliar atau 1,7%.

Sebagai pembanding, jumlah itu masih lebih kecil jika dibandingkan dengan kepemilikan Blackrock yang terus bertambah hingga 2,02%. Oleh sebab itu, Analis Bloomberg Intelligence Research Nathan Naidu menuturkan penjualan saham pendiri GOTO tidak memiliki pengaruh terhadap tujuan GOTO untuk mencapai titik impas pada kuartal IV/2023.

"EBITDA yang disesuaikan kemungkinan akan menjadi positif pada kuartal IV/2023 setelah peningkatan ketujuh berturut-turut pada kuartal III/2023 di tengah penurunan biaya staf dan pemasaran," kata Nathan.

Berkebalikan dengan para ketiga koleganya, Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) Patrick Sugito Walujo kerap memborong saham perusahaan di tengah penjualan saham GOTO oleh sejumlah founder.

Patrick menjelaskan dirinya melakukan pembelian saham GOTO untuk memberikan rasa percaya diri di internal. Apalagi saham GOTO sempat mengalami kejatuhan.

"Karena menurut saya, saya harus memberikan kepercayaan terhadap masa depan GOTO terutama untuk internal kami. Saya masuk saja membeli saham GOTO," jelasnya, Senin (6/11/2023).

Patrick optimistis dalam jangka panjang nilai GOTO akan merefleksikan kinerja perusahaan. Hal itu dia tekankan terhadap tim di Gojek dan Tokopedia untuk terus berinovasi serta memberikan layanan terbaik terhadap pelanggan.

--------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper