Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hati-hati, Santa Claus Rally Bisa Terbentur Arah Suku Bunga The Fed

Analis melihat sentimen terhadap suku bunga bank sentral dapat menghalangi Santa Claus Rally pada akhir tahun.
Warga mengakses data saham melalui aplikasi IDX Mobile di Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/8/2023). Bisnis/Suselo Jati
Warga mengakses data saham melalui aplikasi IDX Mobile di Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/8/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Potensi Santa Claus rally diperkirakan dapat tersandung oleh beberapa sentimen menjelang akhir tahun ini. Analis melihat terdapat beberapa hal yang dapat diwaspadai oleh investor.

Associate Director of Investment and Research Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menuturkan sejauh ini, sentimen terhadap tingkat suku bunga acuan menjadi sentimen yang harus diwaspadai oleh investor. Menurutnya, sentimen ini akan memberikan pengaruh terhadap perubahan persepsi dan ekspektasi pelaku pasar dan investor. 

"Contohnya seperti hari ini, karena ada beberapa pejabat The Fed yang mengatakan belum saatnya mengklaim penurunan tingkat suku bunga, pasar bereaksi negatif," kata Nico, dihubungi Senin (18/12/2023). 

Tidak hanya itu, lanjutnya, pekan ini juga akan terjadi pertemuan Bank Sentral Jepang dengan Bank Sentral Indonesia yang harus dicermati investor. Apalagi, lanjutnya, Bank Sentral Jepang juga digadang-gadang akan meninggalkan negative rate pada bulan Maret mendatang. 

Hal ini menimbulkan ekspektasi akan kenaikkan imbal hasil Japan Government Bond, yang akan memberikan pengaruh terhadap imbal hasil SUN dalam negeri. 

Namun sejauh ini, Pilarmas Sekuritas masih meyakini jika Santa Clause Rally berpotensi untuk terjadi. Hal ini mengingat pasar masih merasakan euforia. 

"Hanya saja yang penting jangan terlena. Hal ini merupakan kunci untuk melewati pasar yang penuh dengan ketidakpastian," tuturnya. 

Sementara itu, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan investor bisa mewaspadai posisi saham secara teknikal, yang berpotensi akan mengalami profit taking. 

"Paling tidak, itu untuk traders yang ingin memanfaatkan momentum," ujarnya.

Adapun Arjun memilih beberapa sektor sebagai sektor pilihan di akhir tahun ini dan tahun depan, yakni saham-saham big cap di sektor perbankan, konsumen primer, dan properti big cap

Dia juga memperkirakan apabila Santa Claus Rally terjadi, maka bukan hal yang mustahil reli saham tersebut akan berjalan hingga Januari dan memberikan January Effect ke pasar saham. 

"January effect menurut saya sangat mungkin karena juga menjelang pemilu, di mana ada sentimen positif. Selain itu juga karena kenaikan pengeluaran dan kredit juga potensi mendorong pasar saham," ucapnya.

____________________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper