Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anomali Saham BREN, CUAN & AMMN Bikin Investor Asing Khawatir

Di Pengujung tahun 2023, IHSG tengah mengalami anomali seiring menguatnya saham BREN, CUAN & AMMN hingga ribuan persen. Hal ini membuat investor asing khawatir.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA —  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tengah mengalami anomali jelang tutup tahun 2023, seiring dengan saham-saham jumbo seperti BREN, CUAN, dan AMMN yang menyentuh all time high (ATH) dengan kenaikan hingga ribuan persen sejak IPO pada tahun ini. Hal itu justru memicu kekhawatiran investor asing.

Macro Strategist Samuel Sekuritas Lionel Priyadi mengatakan, meski IHSG mencatat kenaikan 3,3% secara year-to-date (ytd) ke level 7.075 per Rabu (13/12/2023), namun indeks LQ45 dan IDX80 mencatat kontraksi masingmasing -0,5% dan -1,5% ytd.

Fenomena itu menurutnya mengindikasikan ketidakseimbangan pergerakan antara saham blue chip dengan saham-saham IPO jumbo seperti CUAN yang naik 4.042,3% ytd, BREN naik 676,9% ytd, dan AMMN naik 306% ytd. Hal itulah yang memicu kekhawatiran investor asing atas fundamental IHSG.

Perlu diketahui, saham milik taipan Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) perdana melantai di BEI pada 8 Maret 2023 dengan harga IPO Rp220 per saham, namun saham CUAN melesat ke level Rp11.350 per saham pada Rabu, (13/12). Saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang IPO pada 9 Oktober 2023 di harga Rp780 per saham juga telah meroket ke level Rp7.575.

Selanjutnya, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) yang merupakan emiten terafiliasi Grup Medco milik keluarga Panigoro dan Salim milik Anthoni Salim juga melonjak dari harga IPO Rp1.695 per saham pada 7 Juli 2023 ke level Rp7.125 per saham.

"Akan tetapi karena fenomena BREN, CUAN, dan AMMN ada potensi pergerakan IHSG tertahan karena investor asing merasa tidak nyaman dengan gap antara LQ45 dan IHSG," ujar Lionel kepada Bisnis, Kamis, (14/12/2023).

Mengacu data BEI, investor asing tercatat melakukan net sell sebesar Rp819,17 miliar pada Rabu, (13/12/2023). Sedangkan sepanjang tahun berjalan 2023, aksi jual investor asing tercatat sebesar Rp16,7 triliun.

Di lain sisi, Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed) mengumumkan telah mengerem suku bunga di kisaran 5,25%-5,5% pada FOMC Desember 2023 pada Kamis (14/12) dinihari WIB. Sejumlah pelaku pasar pun memprediksi suku bunga The Fed akan turun pada 2024.

Lionel mengatakan euforia spekulatif melanda pasar global setelah rilis data inflasi PPI AS yang lebih rendah dibandingkan konsensus dan pengumuman proyeksi FOMC Desember dengan naiknya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed 2024 menjadi 75 bps dibanding September 2023 sebesar 50 bps.

"Pasar memperkirakan suku bunga Fed akan turun 150 bps menjadi 4,5% di 2024 dengan peluang dovish pivot terjadi pada kuartal I/2024 atau bulan Maret 2024," pungkas Lionel.

Setali tiga uang, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan pada 2024 The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 75 bps, dan hal tersebut diperkirakan akan menjadi katalis positif bagi emiten-emiten yang berada pada sektor perbankan, teknologi dan properti.

"Selain suku bunga, investor cenderung mencermati perkembangan ekonomi di China, di mana pertumbuhannya cenderung stagnan dan dikhawatirkan akan mempengaruhi secara global," ujar Herditya kepada Bisnis.

Kendati IHSG tengah mengalami anomali, MNC Sekuritas tetap menyematkan rekomendasi untuk saham-saham Prajogo Pangestu yang menyentuh all time high.

Misalnya, saham CUAN direkomendasikan trading buy dengan target harga terdekat Rp12.000-Rp12.150. Kemudian rekomendasi speculative buy disematkan untuk saham BREN dengan target harga Rp7.925-Rp8.175. Sedangkan untuk saham BRPT, investor disarankan wait and see.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper