Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adaro (ADRO) Proyeksi Produksi Batu Bara Thermal Flat pada 2024

Adaro (ADRO) memproyeksikan produksi batu bara thermal pada 2024 akan tumbuh flat dari 2023.
Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir (kanan) bersama Presiden Komisaris  Adaro Edwin Soeryadjaya (kedua kanan), Wakil Presiden Komisaris Adaro Theodore P. Rachmat (kiri) dan Komisaris Arini Saraswati Subianto, pada acara HUT Adaro ke-30, di Hotel Mulia (20/10/2022).
Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir (kanan) bersama Presiden Komisaris Adaro Edwin Soeryadjaya (kedua kanan), Wakil Presiden Komisaris Adaro Theodore P. Rachmat (kiri) dan Komisaris Arini Saraswati Subianto, pada acara HUT Adaro ke-30, di Hotel Mulia (20/10/2022).

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) memproyeksikan produksi batu bara thermal akan tumbuh datar atau flat pada 2024. 

Direktur Adaro Indonesia Hendri Tan menuturkan produksi batu bara thermal ADRO kemungkinan akan tumbuh flat atau datar di tahun 2024. Sebagai informasi, Adaro Indonesia merupakan anak usaha dari Adaro Energy Indonesia. 

"Produksi flat untuk memastikan menjaga cadangan batu bara dan untuk memenuhi suplai pembangkit listrik," kata Hendri di Jakarta, Rabu (13/12/2023). 

Meski demikian, Hendri menuturkan belum bisa memberikan angka pasti berapa juta ton volume produksi batu bara tahun depan. 

"Rencana tahun depan, kami lagi tunggu persetujuan pemerintah untuk RKAB," tuturnya.

Sementara itu, ADRO menargetkan untuk meningkatkan produksi batu bara metalurgi menjadi 6 juta ton di tahun 2025. Sementara itu, untuk target produksi batu bara metalurgi tahun ini, ADRO menargetkan sebesar 4,3 juta ton. 

Sebagaimana diketahui, ADRO memproduksi batu bara sebesar 50,73 juta ton, naik 12% dari 45,37 juta ton per September 2023. 

Secara berturut-turut, volume penjualan batu bara Adaro ialah sebesar 54,4 juta ton pada 2018, 59,2 juta ton pada 2019, 54,14 juta ton pada 2020, 51,58 juta ton pada 2021, dan 61,34 juta ton pada 2022. 

Adaro juga menargetkan kontribusi pendapatan bisnis batu bara termal dan non batu bara termal seimbang 50:50 pada 2030. Oleh karena itu, ADRO akan memacu bisnis smelter aluminium, energi baru terbarukan (EBT), dan batu bara metalurgi (coking coal).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper