Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapitalisasi Pasar BREN Tembus 1.083 Triliun, Salip BBCA di Posisi Pertama

Kapitalisasi pasar PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) telah menembus Rp1.083 Triliun dan berhasil menyalip market cap PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).
Artha Adventy, Ibad Durrohman
Artha Adventy & Ibad Durrohman - Bisnis.com
Jumat, 8 Desember 2023 | 11:13
Kapitalisasi pasar PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) milik Prajogo Pangestu telah menembus Rp1.083 Triliun dan berhasil menyalip market cap PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA)./baritopacific
Kapitalisasi pasar PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) milik Prajogo Pangestu telah menembus Rp1.083 Triliun dan berhasil menyalip market cap PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA)./baritopacific

Bisnis.com, JAKARTA – Kapitalisasi pasar PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) telah menembus Rp1.083 Triliun dan berhasil menyalip market cap PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) di posisi pertama emiten terbesar di Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan data RTI Business, Jumat (8/12/2023) pukul 10.40 WIB, saham BREN terpantau menguat 4,52% atau 350 poin ke level harga Rp8.100 per saham. Sepanjang sesi, saham BREN bergerak pada rentang Rp7.750 hingga Rp8.150 per saham. Kapitalisasi pasar BREN tercatat tembus Rp1.083,67 triliun.

Sementara itu, saham BBCA terpantau melemah 0,85% atau 75 poin ke level harga Rp8.750 per saham. Per hari in pukul 10.40 WIB, kapitalisasi pasar BBCA sebesar Rp1.078,66 triliun, lebih rendah dari market cap BREN.

Harga saham BREN yang bergerak di bidang energi baru terbarukan (EBT) itu telah melesat berkali-kali lipat setelah listing di BEI pada 9 Oktober 2023 di harga Rp780.

Kapitalisasi BREN yang bercokol di posisi pertama hari ini, telah melampaui market cap beberapa emiten seperti, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) di angka Rp821 triliun, PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) Rp633 triliun di posisi ke-4, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dengan kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp531 triliun.

Selanjutnya, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) di level Rp470 triliun, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) di level Rp387 triliun. Kemudian, PT Candra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) sebesar Rp376 triliun, PT Astra International Tbk. (ASII) sebesar Rp230 triliun, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) yang tercatat sebesar Rp195 triliun.

Lesatan saham BREN juga membuat Prajogo Pangestu dinobatkan sebagai orang terkaya nomor kedua di Indonesia pada 2023 versi Forbes. Kekayaan Prajogo disumbang oleh pencatatan perdana saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN).

Melansir rilis daftar orang terkaya versi Forbes, Prajogo Pangestu menjadi orang terkaya kedua RI dengan lonjakan kekayaan dari sebelumnya US$5,1 miliar tahun lalu menjadi US$43,7 miliar. Prajogo naik lima tingkat orang terkaya RI untuk pertama kalinya.

“Pangestu meraih keuntungan besar dari pencatatan dua perusahaannya—produsen energi panas bumi Barito Renewables Energy dan penambang batu bara Petrindo Jaya Kreasi,” seperti dikutip, Kamis (7/12/2023).

BREN dan CUAN menambah daftar emiten koleksi Prajogo yang melantai di Bursa Efek Indonesia. CUAN resmi melantai di BEI pada 8 Maret 2023 dengan harga 220 per saham.

Pada perdagangan hari ini higga pukul 10.40 WIB, saham CUAN parkir di level Rp10.550 per saham. Artinya secara akumulasi, CUAN telah naik 4.695,45% sejak melantai di Bursa.

Dengan kepemilikan Prajogo sebesar 9,56 miliar saham maka unrealized profit lebih dari Rp90,90 triliun. Selanjutnya BREN yang melantai di Bursa pada 9 Oktober 2023 dengan harga Rp780 per saham. Per hari ini saham BREN telah naik ke posisi Rp8.100 per saham. Alhasil sejak melantai di Bursa maka BREN telah naik 938,46% dari harga IPO.

Meskipun baru melantai di bursa, BREN sudah memberikan ancang-ancang aksi korporasi yang dilakukan termasuk rencana akuisisi atas perusahaan energi baru terbarukan baik di dalam negeri maupun luar negeri. 

BREN juga mengumumkan Proyek Salak Binary milik anak usaha Star Energy Group Holdings Pte Ltd (STAR) menargetkan commercial operation date (COD) akhir 2023. Proyek Salak Binary dengan penambahan kapasitas sebesar 15 megawatt (gross) sudah mencapai milestone penting yaitu mechanical completion dengan total kemajuan mencapai 95,26 persen.  

Selain melaporkan perkembangan Proyek Salak Binary, BREN melaporkan penambahan kapasitas atas unit pembangkit yang sudah beroperasi saat ini dengan melakukan proyek retrofit menggunakan teknologi mutakhir dan menambah kapasitas peralatan penunjang. 

Daftar 10 Emiten Kapitalisasi Pasar Terbesar per 7 Desember 2023

  • BBCA Rp1.077 triliun
  • BREN Rp1.037 triliun
  • BBRI Rp821 triliun
  • BYAN Rp633 triliun
  • BMRI Rp531 triliun
  • AMMN Rp470 triliun
  • TLKM Rp387 triliun
  • TPIA Rp376 triliun
  • ASII Rp230 triliun
  • BBNI Rp195 triliun

*Data Statistik BEI per Tanggal 7 Desember 2023

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper