Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda Indonesia (GIAA) Siapkan 1,8 Juta Kursi untuk Libur Nataru

Garuda Indonesia (GIAA) dan Citilink telah menyiapkan setidaknya 1,8 juta kursi penerbangan untuk mengakomodir lonjakan penumpang jelang Nataru.
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia terparkir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia terparkir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten maskapai penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) dan Citilink telah menyiapkan setidaknya 1,8 juta kursi penerbangan untuk mengakomodir lonjakan penumpang jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024.

Direktur Utama GIAA Irfan Setiaputra mengatakan, jelang periode peak season Nataru tahun ini, GIAA juga memaksimalkan kesiapan operasional secara menyeluruh dengan memastikan aspek keamanan, perawatan armada, dan infrastruktur layanan penunjang penerbangan mulai pre flight hingga post flight.

"Periode peak season Nataru tahun ini menjadi momen penting bagi GIAA untuk tidak hanya turut berkontribusi menjembatani kebutuhan masyarakat terhadap aksesibilitas udara, namun juga untuk mengoptimalkan geliat pertumbuhan penumpang pada akhir tahun ini," ujar Irfan dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Kamis, (7/12/2023).

Secara terperinci, dari 1,8 juta kursi yang disiapkan, sebanyak 818.688 kursi dilayani oleh Garuda Indonesia. Sedangkan untuk kursi yang disediakan maskapai Citilink sebanyak 1,07 juta kursi.

Untuk maskapai Garuda Indonesia, rute penerbangan domestik sebanyak 607.283 kursi penumpang, dan 211.405 kursi untuk penerbangan internasional.

Sedangkan untuk maskapai Citilink, rute penerbangan domestik sebanyak 1,01 juta kursi dan penerbangan internasional sebanyak 61.714 kursi.

Adapun, ketersediaan kursi penerbangan pada periode Nataru tersebut ditunjang oleh penerbangan tambahan dari Jakarta ke sejumlah destinasi dengan potensi pertumbuhan penumpang yang tinggi, seperti Balikpapan, Solo, Semarang, Pekanbaru, Lombok, Makassar, Kualanamu, dan Manado, yang dioperasikan Garuda Indonesia. 

Selanjutnya, berbagai rute intra-Sumatra dilayani oleh Citilink, seperti Kualanamu-Gunung Sitoli pp, Kualanamu-Pekanbaru pp, serta penerbangan menuju Bali yang dilayani dari Jakarta maupun Lombok.

Selain mengoperasikan penerbangan tambahan tersebut, GIAA juga mengoperasikan pesawat berbadan lebar pada rute-rute tertentu seperti Jakarta-Solo pp, Jakarta-Balikpapan pp, Jakarta-Bangkok pp, Jakarta-Haneda pp, dan Jakarta-Melbourne pp.

Alhasil, sepanjang Desember 2023 ini, GIAA memproyeksikan dapat mengoperasikan sekitar 11.454 frekuensi penerbangan per minggunya, atau tumbuh lebih dari 22% dibandingkan pada periode Nataru tahun 2022/2023. 

"Jumlah tersebut diyakini akan terus bergerak dinamis sejalan dengan tren perjalanan masyarakat menggunakan transportasi udara pada akhir tahun ini," pungkas Irfan.

Menilik laporan keuangan per akhir September 2023, GIAA meraih pendapatan usaha senilai US$2,23 miliar atau setara Rp35,62 triliun (estimasi kurs Rp15.951). Nilai ini melesat 48,32% dibandingkan dengan capaian tahun lalu. 

Pendapatan usaha perseroan dihasilkan dari penerbangan berjadwal yang meningkat 49,02% year-on-year (YoY) menjadi US$1,72 miliar, penerbangan tidak berjadwal meraih cuan US$274,25 juta, dan lainnya mencapai US$234,91 juta.

Kendati pendapatan meroket, GIAA turut membukukan kenaikan beban usaha. Selama Januari – September 2023, beban usaha perseroan mencapai US$1,99 miliar atau naik 7,14% YoY.

Setelah diakumulasikan dengan berbagai pendapatan dan beban lainnya, GIAA menelan rugi bersih sebesar US$72,38 juta atau sekitar Rp1,15 triliun pada kuartal III/2023. Berbalik dari laba yang diraih Januari – September 2022 yakni US$3,7 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper