Bisnis.com, JAKARTA – Emiten afiliasi Boy Thohir dan TP Rachmat, PT Essa Industries Indonesia Tbk. (ESSA) menargetkan proyek blue amonia mulai beroperasi pada kuartal II/2027 dengan nilai investasi mencapai US$150 juta atau sekitar Rp2,32 triliun (kurs jisdor Rp15.504).
Presiden Direktur Essa Industries Indonesia Kanishk Laroya mengatakan saat ini proyek blue amonia sedang dalam tahap studi kelayakan atau tahap kedua. ESSA menargetkan fase kedua selesai pada kuartal IV/2024.
“Setelah itu, kami berharap dapat memulai proses Final Investment Decision (FID) pada kuartal I/2025. Dengan FID ini, kami optimis bahwa proyek Blue Ammonia ini akan dapat beroperasi pada kuartal II/2027,” katanya dalam paparan publik, Rabu (6/12/2023).
Proyek Blue Ammonia ini akan memakan nilai investasi antara US$100 juta hingga US4150 juta. Kanishk mengatakan detail biaya proyek ini akan lebih jelas setelah selesainya fase kedua.
Saat ini, ESSA sedang dalam proses untuk mendapatkan kontraktor yang akan mengerjakan proyek ini. Setelah fase kedua selesai, ESSA akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang biaya proyek dan dapat melanjutkan dengan pemilihan kontraktor yang tepat.
Terkait sumber pendanaan proyek ini, Dia mengatakan akan berasal dari kombinasi internal kas dan mungkin juga melibatkan pihak finansial eksternal, seperti pinjaman atau bentuk dukungan keuangan lainnya.
Baca Juga
“Kami sedang dalam tahap evaluasi untuk menentukan struktur pendanaan yang paling optimal dan berkelanjutan,” imbuhnya.
Berdasarkan catatan Bisnis, Secara jangka panjang, produksi pabrik blue amonia ESSA itu nantinya akan dipasarkan ke Timur dan Eropa. Sampai saat ini, ESSA mengaku telah mengantongi komitmen dari Jepang untuk menyerap 2 juta ton amonia yang dihasilkan per tahun mulai 2027 nanti.
Proyek blue amonia ESSA menggandeng JOGMEC (Japan Oil, Gas, and Metals National Corporation), Mitsubishi Corporation, Pertamina, dan LAPI ITB dalam tahap pembangunannya dan sedang berada pada tahap 2 studi kelayakan.
“Proyek ini akan menjadi tonggak penting bagi ESSA karena bertujuan untuk menjadi perusahaan pertama di Asia Tenggara yang memproduksi Blue Ammonia di tahun-tahun mendatang,” tulis manajemen.
Saat ini ESSA memiliki pabrik amonia yang dikelola PT Panca Amara Utama (PAU) dengan kapasitas produksi mencapai 700.000 metrik ton per tahun. Pabrik yang berdiri di Sulawesi Tengah ini memiliki nilai investasi sebesar US$800 juta.
Adapun hasil produksinya berupa cairan amonia yang disebut amoniak digunakan dalam pembuatan pupuk, bahan peledak, asam dan produk petrokimia lainnya.