Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten afiliasi Happy Hapsoro dan Haji Robert PT Petrosea Tbk. (PTRO) diramal mampu menembus level Rp6.000 per saham seiring sengatan kabar masuknya Prajogo Pangestu melalui PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN).
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan penguatan PTRO hari ini disertai dengan peningkatan volume pembelian, dari sisi indikator baik MACD dan Stochastic masih menunjukkan tanda penguatan.
“Tetap cermati area support di Rp4.930 dan terdapat kemungkinan PTRO akan menutup gap atas yang berada di Rp5.325,” katanya kepada Bisnis, Selasa (5/12/2023).
Senada, Pengamat Pasar Modal dan Founder WH Project William Hartanto menjelaskan beberapa hari terakhir, saham PTRO tersengat masuknya Prajogo Pangestu. Terlihat dari pergerakan saham yang uptrend sebagai respon pasar terhadap sentimen Bos Barito itu.
“Rekomendasi PTRO yaitu beli dengan target harga Rp6.000 per saham. Pelaku pasar perhatikan volume perdagangan,” katanya kepada Bisnis, Selasa (5/12/2023).
William menjelaskan secara teknikal saham PTRO memang berada dalam kondisi uptrend sebelum menyentuh Auto Rejection Atas (ARA) hari ini. Dia juga berpendapat sentimen Prajogo dapat membuat PTRO menyusul CUAN dan PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang tancap gas di jalur hijau.
Baca Juga
Meski terdapat kemungkinan menyusul CUAN dan BREN, William mewanti-wanti investor untuk memperhatikan volume penjualan karena jika suatu hari penguatan PTRO disertai dengan volume yang menipis, ada kemungkinan sudah mencapai kondisi jenuh beli.
Saham PTRO sendiri hari ini mentok di batas atas atau ARA di harga Rp5.250 per saham. PTRO melambung 25% setelah di buka di level Rp4.260 per saham. Kapitalisasi pasar PTRO tercatat sebesar Rp5,30 triliun.
Jika dibandingkan dengan CUAN dan BREN, PTRO memiliki jumlah saham free float yang lebih kecil. Menurut William hal ini akan mempermudah membuat harga sahamnya melambung.
“Semakin kecil free float akan mempermudah untuk membuat harga naik, jadi sebenarnya memungkinkan untuk menyusul CUAN-BREN,” imbuhnya.
Mengutip data RTI Business, porsi kepemilikan masyarakat atau free float PTRO hanya sebanyak 181,96 juta atau sekitar 18,08% dengan rincian masyarakat scripless sebesar 172,96 juta dan masyarakat scrip sebanyak 9,49 juta.
Sementara itu, free float BREN berada di posisi 15,69 miliar saham atau setara 11,73% dari seluruh saham. Kemudian saham CUAN tersebar sebanyak 1,67 miliar lembar di masyarakat atau setara dengan 14,91%.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.